Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan tujuh Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) bagi tujuh desa di Kabupaten Cirebon. Mobil tersebut diberikan kepada desa yang sudah dianggap maju.
Sejumlah desa yang menerima mobil maskara yakni di antaranya, Desa Ciawigajah, Desa Babakan, Desa Susukan, Desa Prajawinangun Kulon, dan Ciledug Kulon.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan mobil tersebut nantinya digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa, mulai dari penjualan produk hasil desa, mengangkut penumpang, dan mengangkut orang sakit.
"Mobil tersebut diberikan kepada desa dengan kategori desa mandiri. Ini bisa dicontoh oleh desa lainnya agar menjadi mandiri," kata Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Minggu (20/9/2020).
Selain itu, pemerintah provinsi meminta kepada seluruh pihak desa di Jawa Barat untuk menyedikan infrastruktur internet bagi masyarakat, terlebih saat ini, jaringan internet digunakan oleh semua kalangan.
Emil mengatakan, mulai 2021 pemerintah provinsi akan menaikkan anggaran bantuan desa yang semula Rp130 juta ditambah bervariatif, mulai Rp50 juta sampai Rp70 juta pertahunnya.
"Kami sangat mendahulukan pembangunan desa untuk inovasi. Terlebih wilayah Cirebon masuk ke dalam kawasan Segitiga Rebana dan bakal menjadi daerah metropolitan," kata Emil.
Diberitakan sebelumnya, Mobil Maskara saat ini pun menjadi alat sosialisasi pencegahan Covid-19 yang terbilang efektif menjangkau masyarakat desa di perbatasan Jawa Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan sejak dua pekan lalu, sejumlah desa yang sudah memiliki bantuan Maskara aktif melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sebagai upaya menangkal penyebaran Covid-19.
“Sejak awal kami mengeluarkan imbauan agar pencegahan covid-19 ini kepada BPMD kabupaten, kepala desa, pendamping kader posyandu dan pengurus DPD untuk sama-sama mensosialisasikan peringatan kewaspadaan terhadap resiko penularan Covid-19,” katanya.
Menurutnya dalam situasi saat ini, pihaknya mempersilakan aparatur desa menggunakan maskara sebagai alat sosialisasi di wilayah masing-masing maupun lintas desa.
Sudah terdistribusi sebanyak 126 unit, kendaraan multifungsi ini juga dipakai aparat kepolisian dan kecamatan untuk sosialisasi.
“Jadi sudah lintas desa antar kecamatan. Di perbatasan [Jawa Barat] juga sama,” tuturnya.
Dedi menilai upaya aparatur desa mensosialisasikan pencegahan Covid-19 ini patut diapresiasi. Berbekal pengeras suara, para pengurus desa memberikan informasi pada warga bagaimana tips menjaga kesehatan dari ancaman birus. “Ada desa yang pinjam maskara ke desa lain, ada yang inisiatif pakai bak terbuka,” ujarnya.
Sosialisasi bergerak ini selanjutnya turut dibantu oleh kader pendamping posyandu dan ketua RT/RW yang juga mendapatkan bahan-bahan sosialisasi dari aplikasi Sapa Warga. (K45)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
