Bisnis.com,BANDUNG—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat kesulitan mendapatkan data jumlah peserta dari Jawa Barat yang mengikuti program kartu prakerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat Taufik Garsadi mengatakan pihaknya kesulitan mengakses jumlah peserta asal Jawa Barat. Sementara program kartu prakerja saat ini sudah memasuki gelombang ke-8.
“Kami kesulitan data kartu prakerja, saya tidak bisa mengakses, berapa banyak yang ikut dari Jawa Barat,” katanya kepada Bisnis, Selasa (15/9/2020).
Taufik mengatakan kesulitan peroleh data tersebut sudah dirasakan pihaknya sejak gelombang awal program kartu prakerja. Menurutnya pihaknya sudah berkirim surat resmi pada Kementerian Tenaga Kerja agar memberikan perkembangan informasi mengenai data peserta. “Kita sudah bikin surat, berapa banyak yang ikut, tapi belum ada jawaban,” ujarnya.
Bahkan pihaknya pernah bertanya langsung pada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah perihal kesulitan mendapatkan data resmi tersebut saat bertemu dalam kunjungan kerja ke Bandung. Taufik mengaku Menteri Ida saat itu pun tidak memberikan jawaban yang jelas. “Waktu Ibu Menteri ke Bandung juga saya tanya,” tuturnya.
Menurutnya program kartu prakerja datanya tidak diketahui provinsi mengingat peserta langsung mengakses ke situs utama program. Bagi Taufik data ini penting agar pihaknya mengetahui seberapa lancar atau tidaknya program tersebut.
“Kita tidak tahu berapa yang terserap, ini beda dengan BPJS Ketenagakerjaan yang datanya bisa langsung kita dapat,” paparnya.
Data peserta kartu prakerja ini selain untuk melihat animo juga diperlukan untuk melihat berapa besar anggaran biaya transportasi yang diserap oleh peserta dari Jawa Barat. Tercatat besaran biaya transportasi untuk peserta sebesar Rp650.000.
“Kami coba koordinasikan dengan kabupaten/kota, apakah kesulitan data ini juga terjadi,” katanya.
Sekretaris Disnakertans Jawa Barat Agus Hanafiah menyebutkan, Provinsi Jabar merupakan salah satu penerima jatah terbanyak program kartu prakerja. Menurutnya Jabar menerima jatah kartu prakerja sebanyak 937.511 orang dari formasi nasional yang berjumlah 5,6 juta orang. "Pendaftarannya dilaksanakan sebanyak 30 gelombang, mulai dari 11 April 2020 hingga akhir minggu November 2020," tuturnya.
Program kartu prakerja sendiri menjadi andalan Presiden Joko Widodo yang bertujuan menjadi stimulus bagi para pekerja terdampak Covid-19 untuk tetap bisa menghasilkan.