Bisnis.com, BANDUNG -- Relawan yang mengikuti uji klinis calon vaksin Covid-19 akan dipantau selama enam bulan. Selama enam bulan tersebut, para relawan akan didata perkembangan kondisi kesehatannya oleh tim peneliti.
"Semua subjek (relawan) akan diberikan buku catatan. Setiap sakit dia harus mencatat sakit apa, berobat ke mana, minum obat apa. Dari tim kami juga akan memantau setiap bulan. Diharapkan hasil akhirnya kita akan tahu seberapa besar manfaat dari penggunaan vaksin ini," jelas Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 UNPAD, Eddi Fadlyana, Selasa (28/7/2020).
Dengan pengujian dengan periode enam bulan menurutnya bisa diketahui apa kelebihan dan kekurangan dari vaksin tersebut. Sehingga, pemerintah akan mengambil langkah berikutnya apakah akan menggunakan vaksin produksi Tiongkok yang sudah ada atau melakukan langkah lain.
Untuk melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 di Bandung, ada enam titik yang dijadikan lokasi penelitian. Keenam titik itu adalah Kampus Unpad di Jalan Eyckman dan Dipatiukur, serta Puskesmas Garuda, Dago, Sukapakir, dan Ciumbuleuit.
Nantinya, lokasi penyuntikan vaksin hanya akan ada di enam lokasi itu. Setelah divaksin, relawan yang terlibat dalam program ini tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa. Hal ini selayaknya seseorang yang baru saja diimunisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita memastikan, pelayanan di empat Puskesmas yang dijadikan lokasi uji klinis tetap akan melayani pelayanan kesehatan. Pasalnya, pengujian vaksin akan dilakukan sesudah pelayanan reguler dilakukan.
"Tidak akan terganggu, karena uji vaksin sesudah beres pelayanan," jelas Rita. (K34)