Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Embung Sarwadadi di Kabupaten Cirebon Mulai Menyusut

Embung Sarwadadi yang berada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mulai mengalami penyusutan volume air pada masa awal musim kemarau 2020 ini.
Embung Sarwadadi Cirebon mulai menyusut/Bisnis-Hakim Baihaqi
Embung Sarwadadi Cirebon mulai menyusut/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Embung Sarwadadi yang berada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mulai mengalami penyusutan volume air pada masa awal musim kemarau 2020 ini.

Warga sekitar, Wahyu (50), menyebutkan, penyusutan tersebut mulai terlihat, di mana garis air pada pekan lalu berjarak satu meter dari bibir embung, namun kini menjadi 1,5 meter. Kemudian, dalam satu pekan terakhir ini pun tidak diguyur hujan.

"Sudah mulai terlihat, bulan lalu, biasanya terus menyusut sampai kaya lapang," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Jumat (24/7/2020).

Wahyu pun menyebutkan, setiap musim kemarau, ia bersama para petani lainnya memilih untuk tidak melakukan tanam padi, karena hingga puncak musim kemarau embung tersebut tidak selalu tidak menyisakan air.

Pada musim penghujan pun, kata Wahyu, suplai air dari Embung Sarwadadi tidak maksimal, sehingga para petani sebagian besar memanfaatkan langsung dari air hujan.

"Musim hujan juga susah, apalagi kemarau, cuma bisa mengandalkan air dari bantuan pemerintah saja," kata Wahyu.

Selain itu, embung tersebut pun mengalami kebocoran dibagian pintu. Kebocoran itu pun sudah sering dilaporkan oleh warga ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

"Waduk itu memang bermanfaat, tetapi belum berkecukupan. Jangankan untuk wilayah desa lain. Untuk Sarwadadi juga belum cukup," kata Wahyu.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, Embung Sarwadadi memiliki luas 33 hektare, daya tampung 33.273 meter kubik (m3), dan mampu mengairi 213 hektare.

Kepala Desa Sarwadadi, Carsim, mengatakan, Embung Sarwadadi luas lahan pertanian di Desa Sarwadadi memiliki luas 102 hektare. Sedangkan, yang mampu teraliri air dari embung tersebut hanya 60 hektare.

Terkait pengoptimalan embung, kata Carsim, ia sudah meminta kepada pemerintah untuk mengubah status menjadi milik pemerintah desa dan akan dioptimalkan menggunakan bantuan dana desa.

"Bilamana embung ini menjadi aset kami, segala kebutuhan fungsi untuk penampungan air, akan kami perhatikan dan," katanya

Staff Bidang OP Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Fuad, mengatakan, permasalahan yang ada di Embung Sarwadadi yakni pendangkalan dan ketersedian air dari wilayah hulu.

"Untuk pendangkalan bisa diatasi, sedangkan ketersedian air itu dari wilayah Kuningan. Kami terhalang wilayah sektoral," katanya (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper