Bisnis.com, BANDUNG— Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan selamat terhadap Brian Yuliarto yang dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek).
Brian ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, sore ini.
Kabiro Humas ITB Naomi Haswanto menjelaskan Brian merupakan akademisi yang berprestasi serta memiliki kepribadian yang baik.
“Pak Brian orang yang baik, nasionalis, bertanggung jawab, pintar dan berprestasi, beliau juga orang yang sangat rendah hati,” ungkap Naomi kepada Bisnis, Rabu (19/2/2025).
Ia menuturkan, sebelumnya Brian menjadi Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB dan masuk dalam tiga nama calon Rektor ITB. Namun, Brian akhirnya menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Teknologi lantaran yang terpilih menjadi rektor adalah Prof Tatacipta Dirgantara.
“Hari ini Pak Brian terpilih menjadi Mendikti Saintek. Kami di ITB tentu saja gembira dan mendoakan supaya pak Brian amanah dan dapat menjalankan tugasnya bagi negara sebaik-baiknya,” jelasnya.
Baca Juga
Ia menjelaskan Brian memiliki segudang prestasi. Brian juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum. Beliau menamatkan studi S1 di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999 serta S2 dan S3 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo pada tahun 2005.
Sebelum menjadi Bakal Calon Rektor ITB, Brian menjabat sebagai Dekan FTI (2020–2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021–sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019–2020), Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016–2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018–2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016).
Kemudian, prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh Brian yakni: Penerima Habibie Prize 2024; World’s Top 2% Scientist pada tahun 2024; Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023; Peneliti Terbaik ITB 2021; Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB 2017; 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran.