Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Segitiga Rebana: Literasi Jadi Tantangan dalam Penerapan IoT di Jabar

Daya beli masyarakat atau pengusaha di Jawa Barat untuk perangkat IoT terbilang cukup mampu. Hanya saja, beberapa dari masyarakat belum memahami efiensi biaya dan peningkatan produktivitas yang dihasilkan jika menggunakan IoT di sektor usaha masing-masing.
Internet of Things (IoT)/Istimewa
Internet of Things (IoT)/Istimewa

Bisnis,com, CIREBON – Literasi masyarakat Jawa Barat yang masih rendah terhadap pemanfaatan perangkat yang menggunakan Internet (Internet of Things/IoT) menjadi tantangan bagi sejumlah pemain IoT untuk penetrasi ke Jawa Barat.

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya menilai daya beli masyarakat atau pengusaha di Jawa Barat untuk perangkat IoT terbilang cukup mampu.

Hanya saja, beberapa dari masyarakat belum memahami efiensi biaya dan peningkatan produktivitas yang dihasilkan jika menggunakan IoT di sektor usaha masing-masing.

Mereka masih melihat IoT sebagai teknologi baru yang mahal sehingga akan membebani usaha mereka ke depannya.

“Tantangannya adalah edukasi pemilik usaha dan model bisnis yang saling menguntungkan baik untuk petani/peternak maupun pengusaha dengan penyedia solusi IoT. Terkait jaringan sepertinya bukan menjadi masalah besar karena bilamana tidak tersedia penyedia jaringan IoT berbasis seluler maka penyedia solusi IOT bisa melakukan penggelaran IOT berbasis non seluler (LPWA),” kata Teguh kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Teguh berpendapat bahwa IoT merupakan solusi yang tepat bagi sektor perindustrian, pertanian dan peternakan di Jawa Barat. Solusi IoT dapat meningkatkan produktivitas sektor usaha tersebut dan memangkas pengeluaran.

Misalnya, Solusi IoT Smartagricultur yang memudahkan petani dalam mengukur kelembapan tanah, kualitas udara hingga otamasi penyiraman berbasis Articial Intelligence. Dengan teknologi ini, petani dapat memitigasi risiko kerugian akibat kondisi tanah yang kurang bagus dan dapat mengontrol perawatan tanaman dari jarak jauh.

Lebih lanjut, ada juga Smartfarming yang membantu para peternak dalam mengontrol hewan ternaknya mulai dari kesehatan mereka, kualitas istirahat, produksi, pemberian pangan, hingga kualitas lingkungan hidup hewan ternak. Smartfarming akan memberi notifikasi mengenai kondisi-kondisi tersebut kepada peternak sehingga mereka dapat memitigasi risiko dan kualitas produksi juga makin baik.

“Jawa Barat ada kawasan industri, ada pertanian dan peternakan juga sehingga solusi IoT untuk smart manufacture, smart farming dan smart agriculture menjadi layak untuk diimplementasikan,” kata Teguh.

“Peluang kerjasamanya pastinya sangat berpotensi terutama apabila juga dilakukan secara intensif edukasi bersama para stakeholder IoT lainnya seperti pemerintah, pembuat IoT, user, pendidik , network provider hingga media,” kata Teguh.

Saat ini Bisnis Indonesia sedang menggelar Jelajah Segitiga Rebana, Program ini terlaksana sejak 22 Juni - 26 Juni, Bisnis Indonesia melakukan penulusuran di kawasan Segitiga Rebana (Subang-Majalengka-Cirebon) untuk menggali potensi di kawasan tersebut. Salah satu tempat yang diulas adalah peternakan ikan berbasis teknologi.

Adapun program Jelajah Rebana ini terlaksana berkat dukungan dari banyak pihak, a.l. Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, XL dan Telkomsel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper