Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menyelesaikan penyaluran tahap pertama bantuan sosial (bansos) tunai dan pangan untuk warga terdampak dari pandemi Covid-19.
Wakil Pimpinan Wilayah Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar Lilik Nurholiq menjelaskan bahwa pihaknya hingga kini sudah mengemas 946 ribu bansos pangan dari target 1,4 juta KRTS non DTKS.
Sisanya, saat ini dalam proses pengepakan dari tiga gudang Bulog di Cimindi (Kota Cimahi), Paseh (Kabupaten Sumedang), dan Gedebage (Kota Bandung) untuk diserahkan kepada PT Pos Indonesia yang ditunjuk sebagai penyalur bansos.
"Selama ini tidak ada kendala yang berarti (dalam pengepakan). Kekurangan penyaluran, sekitar kurang lebih 500 ribu (pak bansos), saat ini sedang diproses di tiga gudang untuk disalurkan ke hub PT Pos Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (7/6/2020).
Pihaknya menambahkan, berbagai produk dalam bansos pangan provinsi mulai dari beras, mi instan, terigu hingga gula, disuplai dari petani/produsen di Jabar. "Pengadaan dari seluruh wilayah Jabar, artinya semua komoditas yang ada di bansos provinsi ini adalah produk dari warga Jabar," ucapnya.
"Semoga apa yang Perum Bulog lakukan kepada masyarakat bisa membantu meringankan masyarakat terdampak Covid-19," kata Lilik.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mengedepankan transparansi penyaluran bansos dengan meluncurkan fitur baru di aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat) yakni SOLIDARITAS (Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial).
Lewat SOLIDARITAS, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, pihaknya berkomitmen transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas penanggulangan Covid-19, termasuk dalam bansos.