Bisnis.com,BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi sambutan positif keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Huda yang menerima kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ridwan Kamil mengatakan pihaknya tidak keberatan dalam kunjungan tersebut Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum turut serta mendampingi. “Saya kira begini, Pak Uu itu latar belakangnya santri di Miftahul Huda dan keluarganya. Jadi kalau ada tamu ya wajar menyambut sebagai tuan rumah,” katanya di Bandung, Jumat (7/2/2020).
Menurutnya kapasitas Uu di sana sebagai keluarga besar dari Miftahul Huda tidak perlu ditafsirkan dalam kapasitas lain-lain terutama urusan politik. “Dan saya kira dalam kondisi hari ini siapapun yang ingin bersilaturahmi ya harus diterima karena syariat siapa yang bertamu harus kita hormati. Jadi kalau saya pun melakukan hal yang sama ke tempat lain juga harapannya disambut dengan baik,” paparnya.
Menurutnya kunjungan Anies tidak perlu dihubung-hubungkan dengan politik terutama agenda Pilpres 2024 karena momentumnya masih jauh. Bahkan dia menilai politik Pilpres di Indonesia selalu memberi kejutan di akhir.
“Kalau politik kan membuka komunikasi, nanti siapa bagaimana suka ada kejutan-kejutan di akhir proses. Kalau kita lihat di 2019 siapa yang menduga Pak Ma'ruf Amin dicalonkan atau Pak Sandiaga Uno. Ini menunjukan politik itu bukan matematika tidak bisa dihitung jauh-jauh hari. Tapi kalau komunikasi itu harus dibangun saya kira itu baik,” pungkas dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membenarkan kunjungan Anies pada Sabtu (1/2/2020) tersebut. Menurutnya pertemuan yang fotonya tersebar tersebut tidak difasilitasi oleh Pesantren Miftahul Huda. “Kami tidak mengundang, beliau yang ke pesantren kami. Kemudian saya disuruh mamang [Paman] untuk mendampingi beliau [Anies]. [KH Aziz Affandi] Mang Haji itu Dewan Pimpinan Ponpes Miftahul Huda,” katanya di Bandung, Kamis (6/2/2020).
Pihaknya juga enggan menafsirkan kedatangan Anies ke pesantren milik keluarganya sebagai rangkaian kampanye. Menurutnya tidak ada obrolan khusus terkait politik antara Anies dan pamannya.
“Saya sebagai orang pesantren hanya menafairkan sebagai silaturahmi saja karena bicaranya pun silaturahmi gak ada yang aneh-aneh saya hanya mendengarkan obrolan Mang Haji dengan Pak Anies,” tuturnya.
“Konteks obrolannya tentang Ponpes, sejarah berdirinya pesantren, organisasi yang sudah punya 1800 cabang lembaga dengan santri jutaan di Miftahul Huda. Kemudian Mang Haji hanya mendoakan, dan tolong masalah keagamaan dalam kepimpinan jangan dikesampingkan,” katanya.