Bisnis.com, BANDUNG -- Beban listrik di Jawa Barat selama perayaan Idulfitri 1440 Hijriah turun 42% atau mencapai 4.344 MW dibanding malam puncak biasanya.
“Seperti biasa, beban turun saat lebaran. Bahkan pada pukul 10.00 WIB turun 60% dibanding beban hari biasa pada jam yang sama," jelas Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar, Iwan Ridwan, Senin (10/6).
Iwan menjelaskan beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun ini, yaitu masing-masing naik 2,8% dan 2,7% dibanding beban puncak pada Lebaran hari H dan H+1 tahun 2018.
Sementara itu, beban puncak pada hari H hingga H+2 daerah-daerah di antara penurunan konsumsi listrik, berbeda dengan Kota Tasikmalaya yang mengalami peningkatan konsumsi listrik.
Tasikmalaya merupakan satu-satunya wilayah di Jabar yang beban puncak listriknya pada hari H hingga H+2 Lebaran lebih tinggi dari beban puncak hari biasa. Hal ini menurutnya terjadi karena daerah tersebut merupakan tujuan mudik dan tempat wisata.
"Secara garis besar, pertumbuhan beban puncak yang relatif lebih tinggi pada hari Lebaran ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang menggunakan listrik PLN dan merupakan kebahagiaan bagi kami saat listrik tersebut bermanfaat, menemani aktivitas silaturahmi masyarakat dan merayakan kemeriahan Idulfitri,” ujar Iwan.