Bisnis.com, BANDUNG — Peredaran uang palsu (Upal) di Kota Bandung terus mengalami penurunan, hal tersebut dinilai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Doni Primanto Joewono, sebagai dampak dari meningkatnya pemahaman masyarakat Bandung dalam mengetahui keasilian rupiah.
“Di Bandung upal itu paling tinggi, tapi sekarang nyaris di 2019 ini tidak lebih dari 10 upal, karena masyarakat Bandung sudah memahami ciri-ciri yang rupiah asli, jadi pemalsu tidak akan datang ke Bandung, berarti itu bisa positif,” kata Doni di Bandung, Selasa (20/5).
Sementara itu, di daerah lainnya di Jawa Barat, Kabupaten Subang kata Doni menjadi daerah tertinggi untuk temuan upal. Artinya, Doni mengatakan hal tersebut hal negatif sekaligus positif bagi masyarakat Subang.
“Kalau di daerah Subang, semakin lama semakin naik temuan upal, tertinggi sekarang di Subang, itu artinya bisa positif masyarakt Subang saat ini dalam proses memahami uang asli, sehinggga temuan upal dilaporkan,” jelasnya.
Doni mengatakan, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Jawa Barat terkait keaslian rupiah, Bank Indonesia kini fokus melakukan sosialisasi di daerah seperti Subang dan Sukabumi.
“Untuk memberikan edukasi ciri-ciri rupiah asli, jadi kami yakin kalau masyarakat semua tahu ciri-ciri uang keaslian rupiah, maka pemalsu uang tidak akan bisa [mengedarkan upal],” ungkapnya. (K34)