Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Razia Kendaraan Massa People Power di Garut dan Tasikmalaya

Polisi merazia kendaraan dalam rangka penyekatan massa People Power di Jalan Raya Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (21/05/2019) dini hari. (Dokumen Polres Garut)
Polisi merazia kendaraan dalam rangka penyekatan massa People Power di Jalan Raya Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (21/05/2019) dini hari. (Dokumen Polres Garut)

 

Bisnis.com, BANDUNG—Polisi menggelar razia kendaraan dalam rangka penyekatan massa people power di jalur utama Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, yang berencana menggelar aksi merespon hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 oleh KPU di Jakarta.

"Kegiatan razia kendaraan ini dalam rangka penyekatan massa people power menjelang penetapan hasil Pemilu 2019," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Garut, Selasa (21/5/2019).

Ia menuturkan, razia kendaraan wilayah Garut dilakukan di Jalan Raya Kadungora dan Jalan Raya Limbangan perbatasan Bandung-Garut, yang dilaksanakan Senin (20/5/2019) tengah malam hingga Selasa dini hari.

Personel yang terlibat, kata dia, sebanyak 20 orang dari TNI, dan 80 orang dari Kepolisian Resor Garut dengan sasaran razia yakni bahan peledak, senjata api, senjata tajam, surat-surat kendaraan, dan alat peraga aksi.

Hasil sementara, lanjut Kapolres, telah mengamankan dua kendaraan roda empat jenis Datsun karena tidak memiliki surat-surat kendaraan dan mengamankan Avanza Hitam yang membawa penumpang enam orang menuju Jakarta.

"Avanza dengan jumlah penumpang enam orang yang akan berangkat ke Jakarta, selanjutnya kedua kendaraan tersebut diamankan di Polres Garut guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Selain wilayah Garut, razia juga dilakukan jajaran Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota bersama TNI memeriksa sejumlah kendaraan yang mengarah ke Jakarta di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan, sasaran razia yakni barang bawaan berbahaya seperti senjata tajam maupun barang berbahaya lainnya.

"Sasaran kita adalah barang-barang yang akan dibawa, terutama barang berbahaya atau senjata tajam," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper