Bisnis.com, BANDUNG – PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) menggandeng Kazee sebagai startup di bidang analisis data. Nama Kazee diambil dari kata dalam bahasa Indonesia, yaitu kaji yang memiliki analisis, memahami atau mengetahui lebih lanjut.
CEO Kazee, I Made Ariya Sanjaya mengatakan Kazee analisis data yang dilakukan startup ini dimanfaatkan untuk membantu perusahaan-perusahaan agar bisa tumbuh dan berkembang melalui layanan yang berbasis teknologi big data.
“Kami manfaatkan big data untuk automasi, integrasi data dan analisis. Sejak tahun 2016 didirikan, kami pernah menganalisis kebutuhan berbagai institusi seperti pemerintahan, keuangan, media, telekomunikasi, jasa, transportasi, hospitality dan e-commerce,” ujar Ariya, Sabtu (18/5/2019).
Dia menjelaskan, terdapat dua layanan berbasis teknologi big data yang ditawarkan antara lain brand insight dan brand action. Brand insight merupakan pemantauan reputasi brand atau perusahaan melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Instagram dan media online.
Sementara itu, brand action merupakan aksi yang dilakukan setelah melihat hasil brand insight yang didapatkan. Aksi tersebut bisa berupa manajemen konten, influence marketing dan digital advertising.
Sejak tiga tahun didirikan, lanjut Ariya, tantangan yang pernah Kazee alami adalah susahnya mencari klien. Sebagai perusahaan baru, belum banyak perusahaan yang mengenal dan percaya dengan startup ini. Hal tersebut juga berimbas pada kurangnya sumber daya manusia.
“Tantangan itu kami lalui dengan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan seperti Lintasarta ini. Setelah itu, kami terus menguatkan portofolio. Hingga saat ini, kami memiliki puluhan klien dan 50 pegawai,” katanya.
Dia menambahkan, untuk kedepannya, Kazee berencana untuk terus mengeluarkan produk dan inovasi baru. Selain itu, Kazee juga berencana untuk membuka ekstrakulikuler di sekolah-sekolah mengenai konten kreatif, startup dan bisnis tahun ini untuk beberapa sekolah di Kota Bandung dan Jakarta.