Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Koperasi di Jabar Salurkan Pembiayaan UMI/istimewa
Tiga Koperasi di Jabar Salurkan Pembiayaan UMI/istimewa

Bisnis.com, BANDUNG – Tiga koperasi di Jawa Barat menjadi penyalur pembiayaan Ultra Mikro (UMI) yang bersumber dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tiga koperasi itu antara lain Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Itqan Bandung, KSPPS Al Almanah Sumedang dan KSPPS Baik Bogo.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan tujuan pembiayaan UMI adalah untuk pengentasan kemiskinan. Koperasi juga harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian Jabar.

“Kedepannya, kami menargetkan akan semakin banyak koperasi Jabar yang menjadi penyalur pembiayaan UMI,” ujar Kusmana, Sabtu (17/5/2019).

Kusmana menambahkan, koperasi harus semakin banyak dilibatkan dalam upaya pengentasan kemiskinan, termasuk menjadi penyalur pembiayaan UMI yang memang ditujukan bagi pelaku usaha mikro. Dalam hal ini, pihaknya mengajukan sekitar 8 sampai 10 koperasi namun hanya 3 yang lolos tahap verifikasi dan dinilai layak menyalurkan UMI.

Salah satu kendala layak tidaknya koperasi yang lolos adalah Kementerian Keuangan memberikan syarat agar penyalur pembiayaan UMI memiliki laporan keuangan berbasis teknologi informasi. Sementara itu, masih banyak koperasi yang belum berbasis teknologi informasi dan persoalan  itu menjadi salah satu menjadi konsen Pemerintah Provinsi Jabar saat ini.

“Kami akan mendorong digitalisasi 200 koperasi. Program tersebut digulirkan untuk meningkatkan daya saing koperasi dan meningkatkan peran koperasi dalam mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya anggota koperasi. Kami juga berharap, ke depan tidak ada lagi koperasi yang terkendala menjadi penyalur kredit program karena persoalan teknologi informasi,” katanya.

Dia menjelaskan, pembiayaan UMI merupakan kredit program Kementerian Keuangan yang disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank. Kredit tersebut ditujukan bagi pelaku usaha ultra mikro yang belum bankable dengan plafon kredit di bawah Rp10 juta.

Ketua Pengurus KSPPS BMT Itqan, Adhy Suryadi menambahkan pembiayaan UMI yang disalurkan melalui koperasi tersebut sebesar Rp5.41 miliar. Pembiayaan tersebut diakses oleh 2.084 dari 12.000 anggota koperasi tersebut.

"Outstanding per April Rp3,606 miliar dengan rasio kredit bermasalah 0%. Setiap anggota rata-rata mengakses pembiayaan dengan plafon Rp2,586 juta," katanya.

Dia mengatakan, saat ini masih banyak pelaku usaha ultra mikro anggota KSPPS Itqan yang membutuhkan permodalan. Untuk itu, pihaknya akan kembali mengajukan pembiayaan UMI sebesar Rp10 miliar untuk disalurkan bagi 4.000-5.000 anggota koperasi tersebut.

"Sebagian besar anggota koperasi kami bergerak di sektor perdagangan mikro. Ada juga yang pertanian dan industri mikro," ujar Adhy.

Anggota KSPPS Itqan yang juga pelaku usaha perdagangan burung dan kudapan kecil, Nining, mengatakan, sangat terbantu dengan kredit UMI. Selama ini, dia kesulitan mengakses pembiayaan karena terkendala agunan.

"Banyak masyarakat di sini yang memiliki usaha mikro dan butuh suntikan modal. Tidak besar, sekitar Rp2 juta sampai Rp2,5 juta. Kami berharap, kedepannya akan semakin banyak kredit program sejenis untuk membantu usaha mikro seperti kami," ujar Nining.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Novianti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper