Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung akan membantu serta memberikan kemudahan kepada warga difabel dalam mengurusi legalitas usahanya. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kemandirian warga difabel dalam meningkatkan taraf perekonomiannya.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan saat ini Kota Bandung juga sudah memiliki Komunitas Enterpreneur Disabilitas Netra (EDN). Komunitas ini mendorong para kaum disabilitas untuk lebih memacu lagi semangat dalam hidup dalam wirausaha.
"Pemkot Bandung berusaha mendorong, dengan membantu soal legalitas dulu. Kalau punya legalitas, nantinya bisa ditingkatkan pelatihan supaya mereka juga bisa semakin paham soal pemasaran dan sebagainya," kata Yana, Selasa (7/5).
Menurutnya, pelatihan ataupun magang menjadi hal yang utama untuk mengemban potensi difabel dalam menjalankan wirausaha.
"Pelatihan juga telah kita gelar. Dinsosnangkis (Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan) mengadakan pelatihan bagi disabilitas. Juga Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) mengadakan pelatihan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Enterpreneur Disabilitas Netra (EDN), Hadi Hidayat menuturkan, kegiatan usaha di EDN fokus menjalankan bisnis berbasis dalam jaringan (Daring).
"Kita fasilitasi rekan-rekan tunanetra, dengan fokus terhadap jual beli online," tuturnya.
Komunitas yang baru lahir satu bulan itu, sudah memiliki anggota sekitar 100 orang yang mencangkup seluruh Indonesia.
Menurut Hadi, lahirnya komunitas itu terbentuk karena lapangan pekerjaan yang minim bagi para disabilitas. Maka dari itu, ia pun berani untuk menggagas dan merangkul kaum disabilitas agar lebih mandiri dalam usaha.
"Awalnya terbentuk itu karena saya melihat bahwa lapangan pekerjaan untuk disabilitas cukup minim, bukan tidak ada. Maka kami buat komunitas yang fokus untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa tunanetra bisa bekerja asalkan memiliki akses yang baik," kata Hadi.
Menurutnya, rekan-rekan tunanetra banyak menjual produk fesyen. Harganya juga telah menyesuaikan dengan harga pasaran.
"Saya berharap, Pemkot Bandung juga bisa membuat aplikasi untuk kaum difabel," katanya. (K34)