Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BANDUNG - Kinerja Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada kuartal I/2019 negatif. Dari laporan keuangan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), laba dan aset emiten bersandi saham BJBR itu tergerus.

Dikutip pada Senin (29/4/2019), laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per akhir Maret lalu tercatat hanya senilai Rp419,53 miliar.

Angka tersebut turun sebesar 8,79% dibandingkan periode tiga bulan pertama tahun lalu yang mencapai Rp459,98 miliar. Padahal, pendapatan perseroan mencatatkan pertumbuhan.

Per akhir kuartal I/2019 total pendapatan bunga dan syariah Bank BJB mencapai Rp2,95 triliun, naik tipis yakni sebesar 1,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,9 triliun.

Hanya saja, beban operasional lainnya bank yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat itu membengkak. Pada kuartal I/2018 beban operasional lainnya perseroan senilai Rp1,15 triliun. Sedangkan pada kuartal I/2019 menjadi Rp1,17 triliun atau naik 1,53%.

Di sisi lain, aset perseroan menyusut sebesar 2,02% yakni dari Rp120,19 triliun per akhir Desember tahun lalu menjadi Rp117,75 triliun per akhir Maret tahun ini.

Penurunan aset ini disebabkan oleh berkurangnya kas perseroan sebesar 40,13% dari Rp2,92 triliun per akhir tahun lalu menjadi Rp1,75 triliun per akhir Maret 2019. Kemudian penurunan giro pada Bank Indonesia sebesar 53,16% dari Rp9,98 triliun per akhir Desember 2018 menjadi Rp4,67 triliun per akhir Maret 2019.

Tidak hanya itu, giro pada bank lain pihak ketiga juga turun yakni dari Rp611,79 miliar per akhir tahun lalu menjadi Rp484,24 miliar per akhir kuartal I/2019 atau sebesar 20,84%.

Sementara itu, defisit arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi kian melebar. Per akhir kuartal I/2019, defisit arus kas operasi BJBR mencapai Rp7,32 triliun, naik sebesar 16,79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni senilai Rp6,27 triliun.

Beruntung, defisit arus kas dari aktivitas investasi menyusut, yakni dari Rp924,78 miliar menjadi Rp8,9 miliar atau berkurang sebesar 99,03%. Kemudian arus kas dari aktivitas pendanaan berhasil mencatatkan surplus senilai Rp31,84 miliar dari sebelumnya yang defisit senilai Rp1,18 triliun.

Adapun total kas dan setara kas Bank BJB per akhir kuartal I/2019 tercatat senilai Rp15,94 triliun, turun sebesar 12,81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni senilai Rp18,29 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana, perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp90,2 triliun yang didorong dari pertumbuhan tabungan sebesar 8,8%. Sehingga, rasio dana murah dari produk giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) naik dari 46,3% menjadi 48,8% terhadap total DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper