Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mulai menggelar sidang gugatan dugaan wanprestasi yang diajukan oleh PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta terhadap PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk.
Berdasarkan informasi dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat yang dikutip Kamis (25/4/2019), sidang gugatan yang ditujukan kepada Bank BJB Kantor Cabang Khusus Jakarta itu telah digelar dua kali yakni pada 10 April 2019 dan 24 April 2019.
Pada sidang pertama, PN Jakarta Pusat melakukan penundaan karena alasan kedudukan hukum atau legal standing yang belum siap. Sedangkan pada sidang kedua, masing-masing pihak mulai menjelaskan kedudukan hukum untuk melakukan gugatan.
Kasus ini didaftarkan pada 26 Maret 2019 dengan nomor perkara 195/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst. Berperan selaku kuasa hukum Bank DKI adalah Firmansyah.
Bank DKI mengajukan gugatan wanprestasi kepada Bank BJB Kantor Cabang Khusus Jakarta terkait dengan pembayaran Garansi Bank Pelaksanaan Nomor 1972/J.Pel/10/Jkt/2012 pada 24 April 2012.
Kerugian yang dialami Bank DKI adalah rugi atas jaminan garansi bank pelaksanaan yang tidak dibayarkan senilai Rp7,14 miliar.
Kemudian, kerugian berupa keuntungan yang telah diperhitungkan (winstderving) apabila nilai uang jaminan bank garansi yang tidak dibayarkan dengan total Rp13,39 miliar.
Terkait dengan gugatan itu, Bank DKI mengajukan sita jaminan berupa Menara BJB yang terletak di Jl. Naripan No. 12-14 Bandung, 40111.
