Bisnis.com,BANDUNG---Provinsi Jawa Barat, masih menjadi lokasi favorit bagi para investor menanamkan modalnya. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai penanaman modal asing (PMA) di Jawa Barat mencapai US$ 5,57 miliar, dengan 4.713 proyek.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyebut ada tiga alasan yang membuat investor asing menyukai Jabar. Pertama, karena infrastrukturnya sangat baik, dan konsumernya atraktif.
"Kedua, dekat dengan Jakarta jadi juga ada keuntungan secara geografis, dan ketiga reformasi peraturan," ujar Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, saat ditemui di sela-sela Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2019, di Ballroom Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (30/01/19) malam dalam rilis Humas, Kamis (1/2/2019).
Untuk mendorong investasi di Jabar, Gubernur Emil pun mengungkap, bahwa pihaknya senantiasa mendorong special economic zone (SEZ), atau juga dikenal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sejumlah titik di Jawa Barat. Seperti diantaranya Sukabumi, Pangandaran, Subang, dan Majalengka.
"KEK, kini dipermudah dengan catatan memiliki luas lahan 200 hektare, dapat difokuskan untuk industri terpilih," jelasnya.
Keberadaan KEK, menurut Emil, bisa meringankan beban investor dengan berkurangnya beban pajak. Adapun Pemerintah Pusat juga akan mendukung berdirinya KEK dengan membangun infrastruktur pendukung.
Hal lain yang tengah benar-benar didorong Emil yaitu konektivitas. Maka, sambungnya, keberadaan Pelabuhan Patimban, dan pengembangan sejumlah Bandar Udara di Jawa Barat, akan mendukung konektivitas perpindahan barang maupun orang.
"Jadi kombinasi infrastruktur, melalui KEK yang akan saya tawarkan," ujar Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Ajijah
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
19 jam yang lalu