Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membahas ajuan pembangunan Tol Cikarang-Ciranjang prakarsa konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Wira Nusantara Bumi (WNB).
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pihaknya pada September lalu mendapat surat permohonan dari pihak PTPP terkait rencana pembangunan Tol Cikarang, Bekasi-Ciranjang, Cianjur tersebut. Pihaknya sudah mengumpulkan Bappeda Kabupaten Bogor, Cianjur serta dinas terkait Pemprov guna membahas hasil pra studi konsorsium tersebut.
“Tahapan pembangunan tergantung dari hasil rapat saat ini. Sekarang kami memastikan kesesuaian tata ruang dan tata wilayahnya dulu, setelah dari sisi tata ruang memungkinkan dibangun. Nanti pihak penggagas berkoodinasi dengan PUPR,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (16/10).
Pihak konsorsium mengajukan prakarsa tol ini berangkat dari kinerja lalu lintas Jakarta-Bandung yang saat ini masih bertumpu pada Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Jakarta-Cikampek. Tol Japek sendiri saat ini tengah membangun ruas layang dari Karawang hingga Cikunir, Bekasi.
Di saat bersamaan juga tengah berproses Tol Japek 2 dari Jatiasih-Sadang, Purwakarta. “Artinya kebutuhan untuk meningkatkan jalan Tol Cipularang sudah sangat mendesak, namun pelebaran jalan tol menjadi 2x3 jalur tidak mungkin dilaksanakan karena ketiadaan lahan,” ujarnya.
Hasil pra studi menunjukan pertumbuhan lalu lintas pada 2018 tol Cipularang sangat tinggi, dimana rasio volume kapasitas tol tersebut sudah mencapai 0,8. Menurut Iwa diperkirakan pada 2025 rasio ini akan meningkat menjadi 1. “Jadi kalau ada sedikit saja kendala di Cipularang maka akan macet total,” tuturnya.
Tol Cikarang-Ciranjang juga direncanakan dibangun guna menopang konektifitas antara Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dengan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang. Dengan adanya keterhubungan antara tol menurut Iwa usulan tol baru ini bisa menjadi alternatif dari Jakarta menunju kawasan Puncak yang selama ini melalui Tol Jagorawi. “Ini latar belakang usulan tol Cikarang-Ciranjang,” ujarnya.
Rencananya tol sepanjang kurang lebih 52,30 kilometer ini akan terbagi dalam 4 seksi pembangunan dan ruas. Seksi I 8,357 kilometer akan berawal dari wilayah CJT Bojongmangu sampai Simpang Susun Cariu, dilanjutkan seksi II sepanjang 16,076 kilometer dari Cariu-Simpang Susun Tanjungsari, lalu seksi III 22,770 kilometer dari Tanjungsari-Simpang Susun Mande. “Terakhir seksi IV 5,098 kilometer dari Mande-Ciranjang,” paparnya.
Hasil prastudi menunjukan kondisi di lapangan terdiri dari 70% medan dataran rendah, sementara 30% merupakan perbukitan. Dari sisi pemanfaatan lahan 80%-nya masih berupa tegalan, 10% hutan dan 10% lagi berupa pemukiman.
“Rutenya ada tiga alternatif sekarang baru gambaran umum yaitu titik awal perpotongan dengan rencana Tol Japek 2 bagian selatan,” katanya.