Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pemilu Malaysia 9 Mei lalu menyisakan beberapa masalah yang sebelum ini tidak terungkap ke publik. Di antara masalah itu adalah klaim maskapai AirAsia yang mengaku telah ditekan otoritas penerbangan Malaysia untuk membatalkan beberapa penerbangan demi mencegah masuk warga Malaysia yang akan menyalurkan suara pada Pemilu itu
Namun hari ini otoritas penerbangan Malaysia mengeluarkan bantahan bahwa mereka tidak pernah memerintahkan AirAsia membatalkan penerbangan-penerbangan ekstra yang tadina ditujukan untuk membantu para pemilih pulang ke Malaysia demi menyalurkan suara pada Pemilu 9 Mei lalu tersebut .
Otoritas Malaysia telah melaporkan Kepala Eksekutif AirAsia Tony Fernandes ke polisi setelah sang bos maskapai ini mengaku telah dipanggil sebelum hari Pemilu dan diperintahkan untuk membatalkan penerbangan tambahan dari luar negeri ke Malaysia.
Dalam pernyataannya, Komisi Penerbangan Malaysia (Mavcom) menyatakan membantah keras tudingan bahwa lembaga ini telah meminta AirAsia membatalkan 120 penerbangan tambahan yang diajukan AirAsia selama periode Pemilu Malaysia ke-14 itu.
Mavcom menganggap pernyataan Fernandes itu sebagai tuduhan yang serius dan telah menyampaikan laporkan ke polisi, demikian Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

59 menit yang lalu
Investor & Konglomerat Midas yang Mengubah Wajah Startup Asia

1 jam yang lalu
Grup Djarum dan Astra Bertemu di RS Hermina (HEAL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

51 menit yang lalu
Harga Gabah Ciayumajakuning Tertinggi di Jabar

1 minggu yang lalu
BI Cirebon Kembali Pacu UMKM Naik Kelas Lewat CEF 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
