Bisnis.com, BANDUNG — Wali Kota Bandung Muhammad Farhan paparkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp770,69 miliar.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan SiLPA awal tahun yang telah dianggarkan dalam APBD sebesar Rp689,26 miliar.
Selain itu, ia juga memaparkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dianggarkan Rp3,44 triliun dan terealisasi Rp3,29 triliun atau 89,6%. Kemudian, Pendapatan transfer dari target Rp3,99 triliun, terealisasi Rp4,05 triliun atau 101,56%.
Sementara itu, lain-lain pendapatan daerah yang sah dari target Rp4,61 miliar, terealisasi Rp4,89 miliar atau 106,02%.
Dalam laporannya di Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Farhan menyampaikan ringkasan laporan keuangan Pemkot Bandung telah sesuai dengan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Jawa Barat, yang memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Ia juga menyebut seluruh proses pengelolaan APBD 2024 telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
Baca Juga
“Ringkasan laporan keuangan kami telah sesuai dengan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Jawa Barat, yang memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel,” ujar Farhan, Selasa (24/6/2025).
Secara keseluruhan, pendapatan daerah Kota Bandung pada 2024 dianggarkan sebesar Rp7,44 triliun, dan terealisasi sebesar Rp7,15 triliun atau 96,03%.
Adapun realisasi belanja daerah mencapai Rp7,06 triliun dari anggaran sebesar Rp8,13 triliun atau setara 86,89%. Sementara pembiayaan neto dianggarkan Rp684,64 miliar, dengan realisasi sebesar Rp684,8 miliar atau 100,02%.
“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh unsur pimpinan dan anggota DPRD Kota Bandung yang telah memberikan perhatian terhadap laporan pertanggungjawaban ini. Semoga ikhtiar ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua,” tutupnya.