Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya dalam menekan kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih terjadi di berbagai wilayah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi mengatakan ada peningkatan belanja modal Jawa Barat dari Rp1,7 triliun menjadi Rp5 triliun dalam pergeseran APBD 2025.
Menurutnya kenaikan ini bukan sekadar pencapaian angka, melainkan harus berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pak Gubernur KDM [Kang Dedi Mulyadi] melihat pertumbuhan ekonomi Jabar yang tinggi belum diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Indeks Gini Jabar 2025 masih di angka 0,428, lebih tinggi dari rata-rata nasional 0,3. Ini menunjukkan ketimpangan masih menjadi tantangan besar, meskipun ekonomi terus bergerak," kata Dedi, Rabu (25/6/2025).
Sebagai informasi, Indeks Gini merupakan indikator ketimpangan pendapatan. Nilai mendekati 0 berarti distribusi pendapatan semakin merata, sedangkan nilai mendekati 1 menunjukkan ketimpangan yang tinggi.
Di sisi lain dalam APBD Perubahan 2025 juga ada peningkatan anggaran infrastruktur jalan dari Rp700 miliar menjadi Rp2,4 triliun juga menjadi fokus dalam RPJMD Jabar 2025–2029.
Baca Juga
Gubernur KDM, kata Kepala Bappeda Jabar, ingin mendorong agar kabupaten/kota hingga pemerintah desa ikut mengalokasikan anggaran serupa.
"Pembangunan harus dirasakan hingga ke desa dan harus melibatkan karang taruna serta tokoh masyarakat desa dalam kontribusi pembangunan Jawa Barat," katanya.