Bisnis.com, BANDUNG - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Hendy Jatnika menargetkan Serap Gabah (Sergab) di Jawa Barat mencapai 7.000 ton per hari.
Serap gabah yang merupakan tindak lanjut dari Kementerian Pertanian ini bekerja sama dengan beberapa pihak seperti bank BRI dan TNI untuk menambah stok Bulog dari hasil panen tahun ini.
"Untuk panen dari Februari hingga April ini Jawa Barat mampu menambah stok Bulog rata-rata harian mencapai 7.000 ton gabah kering panen (GKP). Itu per hari," kata Hendy Jatnika saat dihubungi, Jum'at (16/2).
Meski demikian, angka Sergab tersebut menurutnya masih relatif kecil. "Untuk Jawa Barat sendiri dengan target 7.000 ton per hari ini relatif kecil ya. Kalau 7.000 ton ini dengan rata-rata produktivitas gabah kering kurang lebih 7 ton, itu hanya ekuivalen 1.000 hektare," katanya.
Puncak panen padi di Jabar sendiri berlangsung pada Februari hingga April 2018 dengan produksi gabah pada Februari mencapai 1,27 juta ton dari luas panen 230.835 hektare.
"Jadi cuma satu bulan untuk memenuhi target 7.000 ton ini. Ada keleluasan juga sebetulnya," katanya.
Hendy mengatakan, sesuai dengan kesepakatan harga beli di tingkat petani hanya mencapai Rp4.200 per kilogram. "Tahun-tahun lalu HPP (Harga Pembelian Pemerintah) mencapai Rp3.700 per kilogram, sekarang bisa sampai Rp4.200 per kilogram," ucapnya.
Meski demikian, Hendy tetap optimistis target 7.000 ton per hari bisa tercapai. "Target ini pasti bisa dicapai karena rata-rata panen di Jabar tiap harinya 200.000 hektare. Setiap hari ada panen dan juga ada tanam," ujarnya.