Bisnis.com, BANDUNG- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan era digital menyimpan potensi besar buat pengusaha Indonesia, sekaligus siap menggerus siapapun yang tak melakukan pembenahan.
Rosan mengungkapkan hal itu pada acara Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Jawa Barat yang berlangsung di Bandung, pada Jumat (8/12/2107). Dia mengungkapkan, sebagai negara dengan populasi besar, pelaku usaha di Indonesia mempunyai sarat peluang di era digital.
Bayangkan saja, katanya, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna telepon genggam terbesar, yaitu 371 juta pengguna. “Artinya satu orang, minimal mempunyai 2 handphone,” katanya.
Di sisi lain, Indonesia juga jadi salah satu negara dengan pengguna sosial media tertinggi, yaitu sebanyak 101 juta orang. Sedangkan sebanyak 131 juta orang di Indonesia merupakan pengguna internet aktif.
“Semua hal itu merupakan peluang bagi pelaku usaha manapun di era digital saat ini,” ungkap Rosan.
Sejalan dengan itu, Rosa mengatakan investasi dari luar pun gencar memasuki sektor teknologi informasi di Tanah Air. Semisal, katanya, untuk usaha teknologi digital seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka menikmati suntikan dana asing yang nilainya triliunan.
Walau demikian, Rosan mengingatkan pelaku usaha terutama yang terhimpun dalam Kadin Jabar, harus segera mengantisipasi efek disrupsi era digital. “Harus sadar ada pergerseran pasar dan polanya di era digital,” katanya.
Untuk merespon kondisi mutakhir, maka pada Rapimprov kali ini, Kadin Jabar akan membahas pembentukanCrisis Center Office (CCO) untuk membangun kekuatan dan antisipasi perekonomian digital. Kadin Jabar mengharapkan CCO ini mampu mendorong dan mengawal para pelaku usaha agar menyiapkan strategi era digital.
