Bisnis.com, BANDUNG - Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru) sejumlah kebutuhan bahan pokok kerap kali mengalami kenaikan. Hal ini dipicu lantaran banyaknya permintaan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, setelah memastikan persediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) saat nataru aman. Maka pihaknya akan mengantisipasi kenaikan harga pangan yang bisa naik secara signifikan.
Menurutnya, meski stok relatif aman namun kenaikan harga menjelang nataru baru tak bisa terhindarkan. Hasil monitoring kepada dua pasar tradisional di Bandung mencatat ada dua komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain komoditas cabai dan telur.
Di Pasar Sederhana, harga telur melonjak dari Rp20.000/kg menjadi Rp24.000/kg, sedangkan cabai tanjung naik sebesar Rp5.000. Elly memastikan dua komoditas itu mengalami kenaikan di semua pasar di Bandung setelah memonitoring di dua pasar yakni Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana.
"Kenaikan terjadi secara bertahap selama sepuluh hari ini. Terjadinya kenaikan untuk komoditas telur karena dalam musim hujan ini produktivitas atau produksi telur berkurang di sentra produksinya. Di luar itu semua relatif stabil," kata Elly, Rabu (6/12).
Adapun harga daging ayam masih stabil dikisaran Rp32.000/kg dan daging sapi berada di angka Rp110.000/kg. "Dua komoditas itu juga termasuk telur kita antisipasi kenaikannya karena permintaannya sering kali meningkat," kata Elly.
Elly menuturkan, guna mengantisipasi kenaikan harga yang signifikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pemasok agar kenaikan harga bisa ditekan.
"Kami sudah koordinasi dengan para pemasok, seperti dengan pemasok sapi potong bahwa diharapkan tidak ada lonjakan harga. Kami terus monitoring juga ke lapangan (pasar tradisional) agar harga tetap stabil," ujarnya.
Menurut Elly, terjaganya harga pangan yang stabil setidaknya bisa memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Kota Bandung dalam melaksanakan hari raya besar keagamaan dan tahun baru.