Bisnis.com, BANDUNG -- Okupansi hotel di Jawa Barat pada Oktober 2017 mencapai 51,22% atau mengalami kenaikan 1,70 poin dibandingkan September 2017 yang mencapai 49,52%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Herlando mengatakan, pada bulan Oktober kemarin tercatat adanya peningkatan pada okupansi hotel berbintang dan non bintang di Jabar.
Berdasarkan catatan BPS Jabar, tingkat okupansi hotel bintang pada Oktober 2017 mencapai 56,33%. Sedangkan hotel non berbintang 41,05%.
"Untuk okupansi hotel berbintang naik 2,13 poin dari bulan September yang mencapai 54,20% sementara okupansi hotel non bintang juga naik 2,26 poin dari bulan September sebesar 38,79%" kata Dody Herlando di Bandung pada Senin (4/12).
Berdasarkan klasifikasi, hotel bintang 2 ternyata menjadi okupansi paling tinggi dan diminati dengan persentase 68,26%. Diikuti oleh hotel bintang 4 sebesar 59,73% dan hotel bintang 5 mencapai 52,39% dan bintang 1 sebesar 50,92%. Okupansi terendah adalah hotel bintang 3 dengan hunian 48,62%.
Sementara okupansi hotel non berbintang, kata Dody, paling tinggi ditempati oleh kelompok kamar lebih dari 40 sebesar 46,81%. Sedangkan okupansi terendahnya sebesar 24,16% dengan kelompok kamar kurang dari 10.
Sementara untuk rerata lama menginap tamu, pada hotel berbintang rerata selama 1,59 hari. Sementara hotel non bintang selama 1,35 hari.
"Bagi tamu asing biasanya menginap di hotel bintang rata-rata selama 3,92 hari dan di hotel non bintang selama 2,69 hari," ujar Dody.
Sedangkan tamu asal Indonesia menginap rata-rata selama 1,46 hari di hotel berbintang dan 1,35 hari di hotel non bintang.