Bisnis.com, BANDUNG - PT Amartha Mikro Fintek perusahaan fintech peer to peer Lending usaha mikro mengklaim telah mendanai 41.000 usaha mikro di seluruh Pulau Jawa. Jumlah tersebut akan bertambah.
Brand Manager Amartha Lydia Maria Kusnadi mengatakan, perusahaannya fokus sebagai mediator perempuan pengusaha mikro pedesaan dengan investor yang ada di perkotaan. Padahal UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia.
"Kami memiliki satu visi yakni mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebuah mimpi besar yang membutuhkan partisipasi dari banyak pihak," katanya, kepada wartawan di Bandung, Selasa (26/9/2017).
Sejak awal berdiri pada 2010 silam di Kab Bogor, pihaknya berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan hanya kepada perempuan pengusaha mikro pedesaan yang tidak memiliki akses perbankan atau unbanked.
Hal ini didasari oleh sistem Group Lending yang digunakan Amartha cocok untuk diaplikasikan pada perempuan. Selain itu, mendorong ibu artinya mendorong satu keluarga sekaligus.
"Berdasarkan Sankalp Southeast Asia Forum 2017 mendorong perempuan sama artinya dengan meningkatkan ekonomi suatu bangsa akan meningkat," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengklaim selama tujuh tahun berdiri, kualitas yang terjaga, Amartha berhasil mempertahankan NPLs di 0%. Melalui, platform Amartha.com memperkenalkan sebuah produk investasi bernilai sosial dan profitable untuk para pendana urban.
"Dengan pendanaan ringan Rp3 juta dana yang disalurkan pada target yang tepat mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan hingga 41% per tahun," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
