Bisnis.com, YOGYAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan penyakit campak, rubella dan kecatatan bawaan akibat congenital rubella syndrome. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan pemberian imunisasi Measless Rubella (MR) untuk anak usia 9 bulan hingga 14 tahun.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek mengatakan strategi itu diikuti dengan peralihan pemakaian vaksin campak menjadi vaksin MR dalam program imunisasi.
“Imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkualitas di kemudian hari,” ujar Nila, pada Selasa (1/8/2017).
Nila menambahkan, sebagai langkah awal, pemerintah melakukan kampanye mengenai imunisasi campak dan rubella di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Setelah itu, pemberian imunisasi MR akan dilakukan dalam dua fase, yaitu pada Agustus-September 2017 di Pulau Jawa dan pada Agustus-September 2018 di seluruh provinsi luar Pulau Jawa.
“Pemberian imunisasi MR ditargetkan mencapai cakupan minimal 95%. Target itu dimaksudkan agar eliminasi campak dan pengendalian rubella dapat terwujud di tahun 2020,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi CEO GAVI Anuradha Gupta mengatakan campak adalah salah satu penyakit yang paling menular pada manusia dan dapat mengakibatkan kematian.
“Penyakit tersebut dapat dicegah dengan imunisasi kurang dari satu dolar per dosis,” ujar Gupta.
Gupta memaparkan pada imunisasi MR kali ini, GAVI mendukung pemerintah Indonesia dengan memberikan kontribusi 50% dari keseluruhan biaya vaksin.