Bisnis.com, BANDUNG - PT Federal International Finance (FIF) pada tahun ini membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% dari realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp30 triliun. Rata-rata setiap bulannya, perusahaan milik Astra ini mampu mengeluarkan dana pembiayaan hingga Rp3 triliun.
Head of Corporate Communication FIFGroup Arif Reza Fahlepi mengungkapkan, dengan sejumlah program yang dimiliki untuk mendongkrak pembiayaan, data base pelanggan hingga repeat order, pihaknya yakin target tersebut tercapai. Bahkan pada bulan puasa lalu, FIF mencatatkan pertumbuhan pembiayaan.
"Padahal kami prediksi saat puasa hanya tumbuh 2,8%. Tapi pada kenyataannya justru bertumbuh hingga 3%," katanya, kepada wartawan di Bandung, Sabtu (15/7/2017).
Dia mengungkapkan, saat ini jumlah nasabah yang awalnya difokuskan pada pembiayaan konvensional dan syariah untuk mendukung penjualan ritel sepeda motor Honda ini telah mencapai 10 juta dengan 6 juta diantaranya merupakan nasabah aktif.
Untuk menggenjot pembiayaan syariah, perusahaan sedang menuntaskan brand lewat pendirian PT terpisah anak perusahaan FIF lainnya yang terdiri dari FIF Astra, Spektra, Danastra dan terbaru Amitra yang memang difokuskan untuk pembiayaan seperti keberangkatan haji dan umroh.
"Peluang syariah itu besar dan Amitra bisa dimanfaatkan oleh golongan agama. Dari April 2016 hingga April 2017 telah menembus Rp25 miliar. Adapun total pembiayaan untuk seluruh syariah hingga April mencapai Rp1,7 triliun," ucapnya.
Secara khusus target pembiayaan lewat Amitra pada tahun ini dipatok mencapai Rp400 miliar. Sekadar gambaran total jamaah pada 2016 lalu yang mengikuti program tersebut telah menembus 1.839 orang. Sedangkan kontribusi Jawa Barat terhadap keseluruhan lini bisnis FIF mencapai 13%.
"Pada tahun ini ditargetkan kembali mengalami peningkatan menjadi 17-20%," ucapnya.
Apabila dilihat dari market sharenya, pada tahun ini diprediksi meningkat jadi 33% yang merupakan pembiayaan kendaraan sepeda motor honda. Tak jauh berbeda dengan pencapaian pada tahun sebelumnya yang mencapai 30% dengan nilai Rp22 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
1 hari yang lalu