Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Jabar Terancam Kolaps Akibat Krisis Garam

Ketua Apindo Jawa Barat Deddy Widjaya (tengah)/Bisnis
Ketua Apindo Jawa Barat Deddy Widjaya (tengah)/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat mendesak pemerintah segera mengeluarkan izin impor garam secepatnya. Pasalnya, mayoritas industri terancam tidak bisa produksi lagi akibat meroketnya harga garam hingga 400% dan langka.

Ketua Apindo Jawa Barat Deddy Widjaya mengatakan, saat ini harga garam di pasaran sudah mengalami kenaikan hingga 400% dari semula Rp700 menjadi Rp3.500 bahkan ada yang Rp4.000 per kg. Dengan harga yang tinggi sudah bisa dipastikan industri di Jawa Barat tidak bisa bersaing lagi.

"Bukan hanya mahal, barangnya pun tidak ada. Ini jadi masalah. Kami minta pemerintah jangan membiarkan industri banyak yang gulung tikar akibat tidak adanya garam," katanya, kepada wartawan di Bandung, Jumat (7/7/2017).

Selain itu, industri pengguna garam dan distributor pun seringkali ditakut-takuti oleh aparat kepolisian atas nama satgas pangan bahwa mereka diangap telah menyelewengkan garam konsumsi. Dengan kondisi tersebut, pengusaha menjadi tidak nyaman dalam menjalankan bisnisnya.

Apabila, keberadaan PT Garam tidak bisa memberikan solusi konkret terhadap pemenuhan kebutuhan garam nasional, maka dirinya mendorong agar perusahaan plat merah itu sebaiknya dibubarkan. Kemudian, regulasi untuk impor dibuka seluas-luas untuk semua pihak.

"Kalau masalah garam ini tidak bisa diatasi, maka masyarakat sendiri yang akan menanggung kerugiannya karena harga barang menjadi mahal," ucapnya.

Pasalnya, mayoritas industri strategis membutuhkan garam seperti industri tekstil, penyamakan kulit, aneka pangan hingga farmasi. Parahnya lagi, Jabar merupakan pemakai garam terbesar.

"Menyangkut kebutuhan garam ini, kami sendiri siap menjadi regulator dan mengatur kebutuhan garam untuk memenuhi industri. Buka regulasi seluas-luas untuk impor garam," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper