Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan kembali menyosialisasikan sistem panic button guna mengantisipasi dan mencegah tindak kejahatan di Kota Bandung.
Sosialiasi tersebut bukan tanpa alasan, sebab pada 20 Juni lalu terjadi kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di Jalan Dago yang menyebabkan dua orang meninggal.
"Saya minta terus disosialisasikan sistem tersebut agara masyarakat bisa memahami cara penggunaannya dan menerapkannya," kata pria yang biasa disapa Emil itu di Bandung, Jum'at (7/7).
Panic button sendiri memang telah ada sejak tahun 2015 lalu. Namun sistem tersebut masih belum berjalan optimal. Salah satunya lantaran kurangnya sumber daya manusia yang mengoperasikannya.
Dengan demikian, Emil akan bersinergi dengan Polrestabes Bandung untuk bekerja sama dalam mengoperasikan aplikasi ini. Sebanyak 4 orang polisi secara bergilir telah disiagakan di Bandung Command Center untuk merespon laporan masyarakat dengan cepat.
Aplikasi ini terkoneksi dengan mobil-mobil patroli yang telah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System). Saat pengguna mengetukkan jarinya di layar ponsel, aplikasi ini akan segera terkoneksi dan terhubung dengan kepolisian.
“Silakan download aplikasinya. Jadi kalau ada kejadian kita panik tidak bisa menelepon, dalam hitungan kurang dari satu menit, asal layar ponselnya dipijit itu akan ketahuan lokasinya,” kata Emil.
Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store dengan kata kunci "X-Igent Panic Button" bagi ponsel berbasis Android. “Mudah-mudahan dengan sosialisasi lagi sistem ini bisa menjadi langkah preventif juga pada situasi darurat,” harapnya.