Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Perikanan Tangkap di Jabar Menurun

Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG -- Produksi perikanan tangkap di Provinsi Jawa Barat mulai menurun. Padahal pengalihan penggunaan alat penangkapaan ikan masih dalam masa transisi dan mulai berlaku pada 1 Januari 2018.

"Sekarang itu agak menurun. Kenapa? Karena ada larangan dari Kementerian kelautan untuk menggunakan alat tangkap yang dilarang seperti cantrang dan arad," kata Kepala Dinas Perikanan dan kelautan (Diskanlut) Jawa Barat Jafar Ismail di Bandung, Rabu (5/7).

Perlu diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan melarang penggunaan alat penangkapan ikan (API) yang dianggap bisa merusak lingkungan seperti cantrang mulai 1 Januari 2017.

Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.71/PERMEN-KP/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Menurutnya, selama ini pihaknya terus melakukan pendampingan kepada pengguna alat tangkap guna melakukan penggantian alat tangkap yang sesuai meski secara bertahap. "Ya meskipun belum semuanya terganti," katanya.

Dia menambahkan, adanya perubahan masa peralihan hingga ke bulan Desember 2017 tak serta merta membuat hasil perikanan tangkap naik.

"Harusnya berlaku sejak Januari tahun 2017 tetapi kemudian ada pengunduran ke Juni 2017, dan diundur lagi sampai Desember 2017. Jadi Januari tahun depan yang dilarang sudah tak diperbolehkan lagi," ujarnya.

Dia mengatakan, peralihan alat tangkap tersebut dinilai membuat hasil produksi ikan tangkap di Jawa Barat menurun. Sebab alat tangkap tersebut dianggap tidak ramah lingkungan.

"Maka diganti dengan alat tangkapnya. Kenapa diganti dan dilarang karena alat tangkapnya tidak ramah lingkungan," ucapnya. Kendati demikian dia tidak merinci berapa nilai penurunan yang dicapai khusunya bagi Rumah Tangga Perikanan (RTP).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler