Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) merasa heran terkait hasil survei yang dirilis Tim Peneliti Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) yang mencatat popularitas dan elektabilitasnya menurun.
"Ada yang tak masuk logika saya, faktor statement bahwa popularitas saya menurun. Kalau dalam pandangan saya, popularitas mah tidak bisa menurun, yang ada stabil atau naik," kata Emil di Balai Kota Bandung, Rabu (5/7).
Dari hasil tersebut, memang popularitas Emil menurun dari 24,28% menjadi 18,49%. Dengan hasil tersebut, Emil merasa keheranan.
"Dalam logika survei, tidak ada orang yang dulunya kenal tiba-tiba menjadi tidak kenal. Kalau elektabilitas menurun itu betul, karena tadinya milih jadi teu beuki (tidak suka) maka saya tidak pilih jadi turun," ujarnya.
Secara logika, kata dia, angka popularitas hanya ada dua yakni tidak berubah atau naik. Sehingga tidak ada dalam keilmiahan survei yang namanya popularitas menurun.
"Aneh juga masa Pa Deddy Mizwar dibaca popularitas hanya 20 persen. Semua juga tahu, orang-orang artis mah rata-rata di atas 90 persen," katanya.
Sementara untuk elektabilitasnya yang menurun, Emil memahami kondisi tersebut. Menurutnya, wajar apabila ada masyarakat yang menyukai dirinya atau tidak sehingga fluktuatif.
Dari hasil survei, nama Emil turun ketimbang Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang mencapai 19,71% dan meningkat dari 18,65%. Disusul Dede Yusup dari 15,68% menjadi 17,41%, Iwa Karniwa dari 8,99% menjadi 13,88 % dan Dedi Mulyadi dari 10,70% menjadi 11,60%.