Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SOAREANG - Pengelola objek wisata di Bandung Selatan seperti kolam pemandian air panas Walini memprediksi kunjungan wisatawan akan mengalami lonjakan mulai H+1 hingga H+7 Lebaran. Pada hari "H" wisatawan yang datang masih berjumlah 200 orang.

Humas dan Informasi Kolam Renang Walini Suherman Rubiana mengungkapkan, pada hari lebaran mayoritas warga masih disibukan dengan anjang sana dan sini untuk bersilaturahim dengan sanak kebabatnya. Pengunjung akan mulai membludak mulai H+1 lebaran.

"Hari ini memang masih sepi dan itu terjadi di semua objek wisata yang ada di Bandung Selatan," katanya, kepada Bisnis, Minggu (25/6/2017).

Diakuinya, libur lebaran kali ini bertepatan dengan libur sekolah sehingga bagi pengelola wisata menjadi musim panen untuk mendapatkan pemasukan setelah sebulan sebelumnya mereka nyaris tidak mendapatkan pemasukan karena bertepatan dengan bulan puasa.

Meski begitu, pihaknya tidak bisa menargetkan berapa wisatawan yang akan masuk. Pasalnya, akses jalan yang minim menyebabkan kemacetan menjadi hal yang tak terhindarkan. Terlebih apabila bus pariwisata sudah masuk wilayah Ciwidey dan Rancabali.

"Kalau sudah macet bagitu, biasanya sampai jam 11.00 para pengunjung tidak bisa masuk lagi karena kendaraan tidak bergerak lagi," ucapnya.

Sekalipun, pada libur lebaran tahun ini wisatawan yang datang akan meningkat dibandingkan hari biasa, tapi bila diakumulasi dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan. Hal ini disebabkan, banyaknya objek wisata serupa.

"Sekarang ada delapan lokasi wisata yang ada di Ciwidey yang menawarkan kolam air panas diantaranya Ciwidey Valley, Green Hill, Kampung Cai, Cimanggu, Walini dan BWL," kata Suherman.

Sebelum bermunculan wana wisata yang menawarkan fasilitas serupa, Walini terbilang mudah mendapatkan pengunjung. Pasalnya, Walini tinggal membagi dua pengunjung dengan Cimanggu yang sama-sama menawarkan air panas.

"Supaya bertahan kami harus mempertahankan kualitas. Air yang ada di kami akan selalu bersih karena setiap hari dikuras dan kami tidak menerima pengunjung pada malam hari," ujarnya.

Menurut Herman, pengelola wisata yang banyak menawarkan pemandian air panas kurang kreatif sehingga dikhawatirkan akan membuat pengunjung jenuh. Karena wisatawan tidak mendapatkan banyak pilihan dan nilai tambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Agnes Savithri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper