Bisnis.com, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pada 2019 mendatang atau paling lambat lima tahun mendatang sebanyak 880 gerbong kereta yang dimilikinya saat ini telah dilakukan peremajaan. Pasalnya, mayoritas rangkaian kereta milik prusahaan plat merah ini telah berusia diatas 30 tahun.
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro menjelaskan, pergantian gerbong tersebut dilakukan secara bertahap karena disesuaikan dengan kemampuan produsen kereta dalam hal ini adalah PT Inka. Disamping itu, pihaknya pun harus memperhatikan terus melonjaknya animo masyarakat pengguna kereta api.
"Tidak bisa sekaligus karena kalau diganti semua dalam satu waktu, orang mau naik apa. Maunya 2019 selesai, tapi kan tergantung kemampuan produksi INKA," katanya, kepada wartawan di sela-sela peluncuran Kereta Premium di Stasiun Bandung, Selasa (13/6/2017) petang.
Menurutnya, sekalipun mayoritas gerbong kereta sudah berusia lanjut, dirinya memastikan armada keretanya sangat aman untuk mengantar penumpang hilir mudik dalam jarak dekat maupun jauh.
Untuk diketahui, setiap 1 rangkaian kereta terdiri dari 10 gerbong. Jadi 880 gerbong kereta hampir setara dengan 90 rangkaian kereta. Sayangnya, Edi tidak menyebutkan anggaran untuk peremajaan kereta tersebut.
"Sebelum Januari 2017, sudah ada 11 rangkaian kereta baru yang sudah masuk. Itu ada yang K1 New Image, eskekutif, K3, dan lainnya," ujarnya.
Dari 11 rangkaian kereta anyar itu, termasuk 6 rangkaian kereta ekonomi premium buatan INKA yang dipesan KAI sebagai kereta tambahan mudik lebaran 2017. Sebanyak 6 kereta anyar tersebut memiliki kapasitas 6.144 tempat duduk per hari.
"Untuk sekali perjalanan, Kereta Premium ini bisa mengangkut 798 penumpang sehingga prediksi dari 6 trainset ada delapan perjalanan setiap harinya," ujarnya.