Bisnis.com, BANDUNG - Ketersediaan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi di bidang pasar modal menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya investor dan perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia. Selain itu, SDM yang ada haruslah benar-benar profesional
Ahmad Dirgantara, Head of Go Public Information Center-Bandung mengatakan, keterbatasan jumlah SDM yang memiliki pemahaman dan pengetahuan di bidang pasar modal secara langsung mempengaruhi perkembangan pasar modal di Indonesia.
"Selain harus masif melakukan sosialisasi dan edukasi melalui serangkaian program kepada masyarakat, pasar modal lndonesia juga dituntut harus memiliki tenaga profesional yang kompeten dan mampu menjawab tantangan di masa depan," katanya, kepada wartawan di sela kegiatan Capital Market Profesional Development Program (CMPDP) di Pusat Informasi Go Public Bandung Jalan PHH Mustofa, Sabtu (3/6/2017).
Padahal keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator perekonomian suatu negara. Artinya, kemajuan pasar modal suatu negara menjadi barometer keberhasilan perekonomian di negara tersebut. Sehingga berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi negaranya.
Atas dasar itu, PT Bursa Efek lndonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek indonesia (KPCI) dan PT Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEil selaku SRO kembali menyelenggarakan Capitol Market Professional Development Program (CMPDP) pada tahun 2017.
Direktur Utama TICMI (The Indonesia Capital Market Institute), Mety Yusantiati mengatakan, program CMPDP tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat karena harus melalui jangka menengah dan panjang karena harus mempersiapkan calon-calon tenaga pemasar pasar modal yang akan menjawab tantangan di masa depan dan membantu menggerakan industri pasar modal Indonesia.
"Seleksi, rekrutment dan pengembangan CMPDP dilakukan secara terpusat oleh TICMI," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
1 hari yang lalu