Bisnis.com, BANDUNG--Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta mahasiswa mulai mempelajari ekonomi yang berbasis budaya dan kearifan lokal.
Hal ini dia tekankan saat menjadi pembicara tunggal di Fakultas Planologi ITB, Bandung, Senin (23/1/2017) yang dihadiri ratusan mahasiswa perencanaan wilayah.
Menurutnya kampus saat ini hanya menghasilkan lulusan yang saat bekerja lemah dalam perencanaan dan cenderung antar fakultas berjalan sendiri-sendiri. Sementara kebutuhan pembangunan saat ini menuntut keahlian makin spesifik. "Negara ini apa-apa serba masing-masing, dan banyak yang hanya berorientasi proyek" katanya.
Dedi menilai mahasiswa juga lebih banyak mempelajari hal-hal yang kurang dekat dengan potensi daerah dan kearifan lokal. Menurutnya saat ini mana ada mahasiswa yang mempelajari ilmu sate maranggi, sambal hingga ayam bakar. "Padahal, berapa banyak perputaran ekonomi dan uang dari bisnis sambal, ayam bakar, sate ini," tuturnya.
Menurutnya keengganan mahasiswa mempelajari ini membuat hal-hal yang potensial di daerah sulit berkembang. Padahal dengan kemauan mempelajari ini, dirinya yakin potensi ekonomi di daerah bisa lebih maju.
Dalam kuliah umum ini juga Dedi memaparkan bagaimana pihaknya terus mendorong potensi lokal di Purwakarta agar diperhitungkan dalam percaturan ekonomi. Dari mulai mendorong sate maranggi dan ayam bakakak, hingga mengembangkan ras sapi dan ayam.
Disajikan dengan interaktif, kuliah umum ini dibanjiri gelak tawa karena Dedi bicara dengan berapi-api dan penuh guyon.