Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur AS Terindikasi Mulai Membaik

NEW YORK—Aktivitas pabrik di Amerika Serikat (AS) berhasil naik untuk bulan kedua berturut-turut pada Oktober. Hal ini semakin memperkuat indikasi bahwa pertumbuhan sektor manufaktur Paman Sam mulai stabil.

The Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan, indeks manufaktur Oktober mencapai 51,9 dari 51,5 pada bulan sebelumnya. Seperti diketahui, indeks manufaktur di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi. Sementara itu, sektor tersebut menyumbang 12% dari ekonomi AS.

“Data terakhir menunjukkan bahwa sektor manufaktur mulai mendapatkan momentum setelah menjalani periode sulit sepanjang tahun ini dan tahun lalu,” kata Daniel Silver, ekonom di JPMorgan, Rabu (2/11).

Sebelumnya, sektor manufaktur telah mengalami kemerosotan berkepanjangan pascalonjakan nilai tukar dolar AS sepanjang Juni 2014-Desember 2015. Kondisi itu akhirnya membuat aktivitas ekspor AS menjadi terbatas. Di sisi lain, sektor ini juga telah terluka oleh runtuhnya industri pengeboran minyak akibat anjloknya harga minyak dunia.

Tanda-tanda normalisasi sektor manufaktur AS juga terekam dalam data The Markit. Dalam laporan terbarunya, The Markit menyebutkan adanya peningkatan kondisi sejumlah pabrik di Paman Sam sepanjang Oktober.

Sejumlah pengamat pun melihat, pemulihan di sektor manufaktur ini akan berdampak positif pada kegiatan belanja peralatan dari perusahaan-perusahaan dalam negri. Sebelumnya, akibat pelemahan di sektor tersebut, belanja peralatan perusahaan AS mengalami penurunan selama empat kuartal berturut-turut.

Situasi tersebut salah satunya tercermin pada laporan kuartal III/2016 perusahaan pembuat mesin dan alat berat Caterpillar yang dirilis pekan lalu. Perusahaan mencatat, laba mereka harus turun hingga 49% pada Juli-September, atau menjadi penurunan kedua sepanjang tahun ini.

Namun demikian, ekonom senior di RBS Kevin Cummits memperingatkan bahwa masih ada beberapa tantangan yang akan mengiringi normalisasi sektor manufaktur tersebut. salah satunya datang dari nilai tukar greenback yang terekam masih menguat 0,7% terhadap mata uang utama dunia lainnya tahun ini.

"Tampaknya masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kondisi sektor manufaktur saat ini telah mencapai level aman dan nyaman. Mengingat dolar AS yang masih kuat dan pertumbuhan global yang masih melemah," ujarnya.

Namun demikian, The Fed Atlanta pada Selasa (1/11) waktu justru merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV/2016 menjadi 2,3% dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 2,7%.

Kondisi itu terjadi akibat perkiraan dari sisi belanja konsumen yang diprediksi akan kembali melemah. Selain itu, aktivitas investasi secara keseluruhan juga akan kembali turun pada Oktober-Desember 2016. (Reuters/Yustinus Andri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler