Bisnis.com, CIREBON—Peletakan batu pertama (groundbreaking) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka ditarget November 2015 mendatang setelah pembebasan lahan mencapai 873 Ha yang dianggap telah mencukupi untuk pembangunan bandara tahap I.
BIJB Kertajati membutuhkan lahan sekitar 1.800 Ha adapun tahapan pencapaiannya yaitu groundbreaking dan penyelesaian kontruksi utama dan fasilitas pendukung 2015-2016, kemudian peresmian dan digunakan secara optimal pada 2017-2018, kemudian pada 2019 akan mulai kembali pembangunan tahap II.
President Director BIJB PT Bandarudara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra mengatakan kontraktor sisi udaha sudah bekerja saat ini, sedangkan untuk konsultan MK sisi darat telah terpilih dan kontraktor sisi darat akan segera diseleksi.
Dia menuturkan pembangunan sisi darat akan dimulai pada Nopember 2015 sedangkan untuk runway yang sudah terbangun sepanjang 2.500 meter dari total target runway sepanjang 3.500 meter.
“Antisipasi terjadinya crowded lingkungan sekitar bandara [BIJB Kertajati] juga telah diperhitungkan, maka dari itu kami buat rencana pengembangan Aetropolis,” katanya saat memberikan menjadi pemateri di acara peremian Forum Bisnis Cirebon (FBC), Rabu (30/9/2015) yang digelar Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter.
Pada saat yang sama, Ketua Forum Bisnis Cirebon (FCB) Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengungkapkan hadirnya BIJB Kertajati di Majalengka akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi wilayah Cirebon karena akan menarik banyak investor.
“Jika BIJB Kertajati mulai beroperasi maka bakal terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat ke wilayah Timur [Cirebon],” ujarnya. (k3)
