BANGKOK--Para gadis cantik yang menjadi Sales Promotion Girl (SPG) di pameran otomotif memang menjadi tradisi seperti di Bangkok International Motor Show (BIMS) 2015.
Pameran otomotif Bangkok Motor Show 2015 yang diselenggarakan oleh Grand Prix International di Bangkok, Thailand, tak hanya menjadi ajang pamer kendaraan. Para produsen otomotif yang ikut meramaikan hajatan tahunan itu juga berlomba-lomba menghadirkan SPG cantik berpakaian minim, bahkan hampir tanpa busana.
Seperti dilansir laman Bangkokpost, Kamis (26/3/2015), Menteri Kebudayaan Thailand, Weera Rojpotchanarat, langsung geram ketika mengetahui pameran otomotif Bangkok Motor Show itu menghadirkan ratusan SPG seksi.
Kemarahan Weera memuncak ketika ia mengetahui seorang SPG di pameran itu memamerkan kemolekan tubuhnya hampir tanpa busana. Dua orang SPG cantik yang memeriahkan booth pameran milik BRG Group itu tampil dengan konsep body painting motif bulu merak dengan tubuh yang hanya ditutupi dengan bikini.
Dengan tegas, Weera mengatakan akan memberikan denda maksimal 5.000 baht atau setara Rp2,02 juta bagi masing-masing model. Ia pun melarang pengunjung yang datang untuk membagi foto mereka secara online.
Bukan tanpa alasan, Weera mengaku tindakannya itu didasari atas sejumlah laporan yang masuk dari pengunjung BIMS 2015. Ia mengatakan, kementerian tak bisa diam diri setelah ada keluhan dari masyarakat. Menurutnya, aksi para SPG itu tidak sesuai dengan kebudayaan Thailand yang selalu menjunjung tinggi kesopanan dalam berbusana.
SPG Berpakaian Seksi akan Dikurangi
Beberapa penyelenggara pameran otomotif di benua Asia memang tengah menerapkan sejumlah peraturan baru untuk para peserta pameran, salah satunya adalah untuk mengurangi porsi SPG berpakaian seksi.
Pameran otomotif Shanghai Motor Show yang akan diselenggarakan April 2015 misalnya, panitianya dengan tegas melarang peserta pameran menampilkan model seksi. Mereka bahkan mengatur secara spesifik batasan-batasan busana yang harus dipakai para SPG cantik yang akan tampil. Lantas, bagaimana dengan pameran otomotif di Indonesia?