JAKARTA--BreadTalk meminta maaf kepada masyarakat Singapura setelah menjual roti yang dinamai Lee Kuan Yew, sesaat setelah Bapak Bangsa Singapura itu meninggal. Roti itu terbuat dari gula malaka, kelapa, dan kolang-kaling.
Melalui sosial media, warga Singapura memprotes BreadTalk atas penjualan roti yang diberi nama Lee Kuan Yew (LKY). Melalui akun Facebook, mereka bahkan menyebutnya sebagai tindakan yang menjijikkan.
"Kami memohon maaf sedalam-dalamnya dengan roti yang ditujukan untuk mengenang LKY yang diperkenalkan di outlet BreadTalk pada 25 Maret 2015. Kami menyesal bahwa produk ini telah menaruh perhatian banyak orang. Kami menghargai tanggapan publik, dan kami sangat memperhatikannya," tulis akun BreadTalk di Facebook.
BreadTalk kemudian menarik “roti Lee Kuan Yew” yang diperdagangkan di semua outlet-nya. Hasil penjualan roti itu rencananya akan didonasikan ke yayasan Community Chest.
Meski penjualan roti sudah dihentikan, BreadTalk berjanji akan mendonasikan dana $ 30.000 atau sekitar Rp 284,3 juta ke Community Chest.
BreadTalk Minta Maaf Soal Insiden Roti 'Lee Kuan Yew'
BreadTalk meminta maaf kepada masyarakat Singapura setelah menjual roti yang dinamai Lee Kuan Yew, sesaat setelah Bapak Bangsa Singapura itu meninggal. Roti itu terbuat dari gula malaka, kelapa, dan kolang-kaling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
8 jam yang lalu