Ciputra Way: Gapai Hidup Bersahaja

Bisnis-jabar.com, JAKARTA - Dalam lika-liku perjalanan seorang entrepreneur, ia akan mengecap pengalaman yang manis dan pahit. Akan tetapi satu hal yang paling baik dilakukan ialah bagaimana menerapkan gaya hidup yang sederhana dan bersahaja, bukan hanya dalam dunia kerja tetapi juga pribadi. Bentuk nyatanya dalam dunia kerja merupakan badan perusahaan yang sekarang menjadi lebih ramping dan efisien. Dan dalam lingkup pribadi adalah bagaimana masing-masing entrepreneur menerapkan gaya hidup yang sesuai dengan kemampuan mereka, tidak melebihi batas. Pasca terjadinya krisis moneter di Indonesia, kesederhanaan itu semakin diintensifkan. Dalam keseharian kami sebagai anggota direksi saat itu di Pembangunan Jaya, jumlah orang yang menjabat hanya 3 orang. Jumlah dewan direksi ini bahkan sempat hanya 2 orang selama periode 2001-2009. Ini relatif menghemat pengeluaran gaji untuk direksi. Dari sudut pandang teoretis, bentuk organisasi sebuah perusahaan menyerupai segitiga. Strata bawah mendeskripsikan para karyawan, strata tengah merupakan tempat para manajer, dan di atas puncak segitiga itu bertengger para direksi yang juga mencakup sang direktur utama. Berlawan dengan persepsi umum bahwa makin tinggi posisi seseorang dalam suatu struktur, semakin mewah gaya hidupnya, kami menerapkan kebijakan yang berbeda. Makin tinggi posisi seseorang dalam hierarki perusahaan, belum tentu gaya hidupnya mewah. Tetapi yang lebih penting untuk disadari ialah lebih beratnya tanggung jawab dan kewajiban karena semakin ke atas semakin berat. Masalah yang harus dipecahkan makin pelik. Menentukan strategi dan arah gerak perusahaan membutuhkan pemikiran yang luas dan mendalam. Karena itulah, para direksi harus mampu memberikan keteladanan dalam bergaya hidup sederhana dan bersahaja serta komitmen tinggi terhadap setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Pemberian contoh secara konsisten membuat para direksi menjadi pimpinan bisnis yang benar-benar disegani.(JIBI/k29)