JAKARTA: Menarik minat masyarakat membeli produk asuransi bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, dibutuhkan beragam inovasi. Pada tahun ini, PT Asuransi Jiwasraya menyiapkan dua produk tradisional dan dua unit linked. Untuk memasarkan produk tersebut, perseroan juga berencana menambah 6.000 agen hingga akhir tahun ini. Berikut kutipan wawancara dengan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo mengenai berbagai rencana perusahaan itu pada tahun ini. Produk baru apa yang akan ditawarkan Jiwasraya pada tahun ini? Akhir tahun lalu masih soft launching. Ada dua produk tradisonal dan dua unit linked. Fokus kami masih pada produk tradisional. Ada model baru nanti, seperti gaji terusan atau asuransi pendidikan. Itu yang mau coba dikembangkan. Apakah produk tersebut murni produk asuransi tradisional? Tidak murni tradisional. Nanti kami kombinasikan dengan investasi. Orang masih lihat ke sana. Mengapa merilis dua produk baru tersebut? Data menunjukkan pangsa pasar unit linked itu turun. Pertumbuhannya tidak sebaik sebelumnya. Kondisi pasar modal yang fluktuatif menahan unit linked. Orang yang biasa dapat keuntungan tinggi akan memilih investasi langsung ke pasar modal. Kita coba fokus ke tradisional mix dengan investasi. Kuncinya adalah packaging produk yang membuat menarik, Karen karakter nasabah masih suka sama produk yang garansi dan aman. Berapa target premi untuk produk baru? Belum muluk-muluk. Produk yang baru soft launching itu belum menggembirakan. Mungkin kalau sudah dipromosikan bisa lain hasilnya. Target kami bisa dapat Rp500 miliar setahun sudah hebatlah untuk kedua produk itu. Bagaimana dengan pertumbuhan unit linked? Di Jiwasraya, pertumbuhannya cukup bagus. Sampai saat ini kami mengelola Rp700 miliar dalam 2 tahun. Agen-agen kami yang tidak biasa jualan unit linked jadi belajar. Bagaimana kerja sama pemasaran dengan bank? Banlassurance cukup bagus. Kerja sama kami dengan BRI, Bank Mandiri, Bukopin, dan BTN [sesama BUMN] seperti dengan keluarga sendiri. Kami pegang semua, dari kelas menengah ke bawah hingga kelas menengah atas. Apakah ada rencana kerja sama dengan bank lain lagi? Penjajakan bank asing satu lagi. Belum bisa disebut karena belum ada MoU. Namun, sampai akhir tahun kemarin sudah mengerucut dan kuartal pertama tahun ini rencananya akan diresmikan. Tertarik untuk membuat produk asuransi mikro? Sudah ada, kami malah pioneer asuransi mikro. BUMN berkewajiban memulainya, seperti koperasi di petani. Jumlah nasabah sekitar 3% dari total portofolio, karena jumlah polis besar jadi preminya kecil sekali. (JIBI/yri)
HARY PRASETYO: Packaging Jadi Kunci Sukses
JAKARTA: Menarik minat masyarakat membeli produk asuransi bukanlah hal yang mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanto Rachmat Iskandar
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
Akun Anonim Provokatif Perkeruh Masa Tenang Pilkada Kabupaten Cirebon
1 hari yang lalu
Dekranasda Gelar Pameran Jendela Jawa Barat di Bali
1 hari yang lalu