Bisnis.com, BANDUNG — Ekosistem pembiayaan bagi peternak domba yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai membuahkan hasil. Salah satunya adalah peternak domba di Malangbong, Kabupaten Garut.
10 Peternak domba dari 5.000 peternak domba menjadi pilot project pengembangan usaha ternak di Garut. Kesepuluh peternak domba tersebut telah mendapatkan Pendidikan pembudidayaan ternak domba, perencanaan keuangan, dan kewirausahaan.
Kemudian jika peternak tersebut telah memiliki kelayakan kandang sesuai standar offtaker, maka peternak itu mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) penggemukkan domba atau pembibitan domba.
“Program Implementasi Pengembangan Peternak Domba di Jawa Barat melalui Pilot Project telah mulai dilaksanakan sejak akhir Agustus 2024. Saat ini kami melakukan pemantauan dengan mendengarkan cerita perkembangan program pengembangan ini,” kata Kepala OJK Jawa Barat Imansyah, dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.
Sesuai hasil pemantauan, satu peternak domba telah menerima fasilitas kredit pada September 2024 yang digunakan untuk penggemukan domba. Sementara itu, satu peternak lainnya mendapatkan surat persetujuan kredit karena peternak telah menyelesaikan kesiapan kandangnya. Rencananya, fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk pembiakan domba.
Sesuai timeline program, delapan peternak lainnya akan mendapatkan akses pembiayaan di tahun 2025. Penyaluran kredit tersebut bergantung kecepatan peternak dalam kesiapan kandang yang benar.
Baca Juga
Imansyah menjelaskan bahwa Kantor OJK Provinsi Jawa Barat telah menyusun kajian potensi ekonomi daerah dan skema akses pembiayaan sejak awal tahun ini. Berdasarkan hasil kajian tersebut, peternakan domba menjadi produk ekonomi unggulan karena produksinya mencapai 80% terhadap total produksi domba nasional.
Kemudian, Kantor OJK Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Bank BJB, PT Agro, dan DKPP dalam pengembangan peternak domba di Jawa Barat ini. Pemprov memiliki program prioritas Regenerasi Petani (dahulu Petani Milenial), PT Agro bertindak sebagai off taker dan BJB bertindak sebagai penyedia akses keuangan.
Salah seorang peternak domba program pilot project Zilan Faliq, menyampaikan bahwa saat ini masih terus melakukan perbaikan kandang dombanya agar sesuai standar sehingga mendapatkan pembiayaan usaha pembiakan atau penggemukan domba.
Ia mengaku sebagai peternak muda, dirinya mendapat banyak manfaat dari kegiatan yang diinisiasi OJK itu antara lain pelatihan dan kesempatan akses permodalan.
Sementara itu, peternak domba lainnya, Imas mengaku menerima banyak manfaat dari program pengembangan peternak domba. Usaha ternak dombanya telah berkembang dan menghasilkan pendapatan hingga Rp30 juta setiap panen.
“Dalam pengembangan usaha domba ini saya tidak dilepas sendiri. Saya didampingi off taker yang mengingatkan waktu pemberian pakan, pembibitan domba, dan lainnya,” kata Imas.
Kolaborasi pengembangan usaha ternak domba ini merupakan upaya OJK dalam meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Barat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa sejak UU P2SK diterbitkan, OJK mendapatkan tugas meningkatkan kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian. Tugas ini antara lain diimplementasikan melalui peran kantor-kantor OJK di daerah.
Kantor OJK di daerah akan membantu pemerintah daerah dalam memetakan potensi di daerahnya dan produk ungulan yang dapat menggerakkan perekonomian daerah tersebut dan kemudian OJK akan mendukung pengembangan produk unggulan tersebut melalui pembiayaan di sektor jasa keuangan.
“Caranya adalah mengembangkan produk basis ekonomi. Ekosistem dari produk tersebut harus dibangun secara solid dan kuat. Di Jawa Barat ini produk unggulannya domba. Ekosistem pengembangan domba ini harus dibangun solid,” kata Mahendra.
Menurut Mahendra, ekosistem yang telah terbangun secara solid dan kuat dapat direplikasi di daerah lain yang memiliki produk unggulan yang sama. Hal ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.