Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Boneka-boneka itu tampak ekspresif, dengan pakaian tentara, dokter, toga hingga pakaian daerah. Bahkan pipi boneka wanita bersemu merah. Jika diperhatikan, boneka dari kain flanel itu dibuat dengan rapi, teliti dan detail. Ilmu yang didapat kala duduk di bangku sekolah ternyata sangat berguna bagi Putri Rahmi Mardius. Dia yang alumni MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang, sempat mengikuti kegiatan keputrian saat sekolah, belajar memasak hingga menjahit. Inspirasinya makin kaya saat mengikuti sebuah pelatihan. Terbayanglah di benaknya membuat boneka dari kain flanel. Memang banyak orang melakukan hal serupa, namun Putri berupaya memunculkan ciri khas dalam karyanya. Usaha serius mulai dia bangun kala tiba saatnya menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, membuat skripsi. "Saat sumpek mengerjakan skripsi larinya ke boneka," katanya belum lama ini. Mulanya Putri iseng membuat boneka flanel untuk hadiah kepada kakak tercinta yang calon dokter saat itu. Boneka lucu dengan pakaian koas (dokter muda) pun tercipta. Berkat foto boneka yang dipajang di situs jejaring sosial Facebook, ada juga orang lain yang tertarik untuk memilikinya lalu memesan kepada Putri. Gadis kelahiran 11 Juni 1990 itu mulai menerima pesanan boneka flanel. Facebook dimanfaatkan betul olehnya. Dari semula hanya membuat Grup, kini Putri sudah memiliki Fan Page untuk memudahkan orang melihat-lihat produk yang pernah dihasilkan dengan merek Poem Crafting & Handmade. "Poem itu plesetan nama saya, Putri Rahmi Mardius atau akrab disapa Pumi," tuturnya. Dia juga menganggap nama Poem mudah dicari di Google bahkan oleh orang luar negeri sekalipun. Untuk merangkai kain flanel menjadi badan boneka serta bagian lainnya dibutuhkan beberapa jenis tusuk a.l tusuk feston, tusuk rantai dan tusuk jelujur. Sementara isian boneka menggunakan dakron. Putri mengamati industri boneka lainnya ada yang memakai isian lain, bukan dakron. "Boneka itu identik sebagai mainan anak-anak, Poem berupaya tidak memakai kain sisa karena khawatir tidak bersih dan akan menimbulkan penyakit," katanya. Selain anak-anak, sebetulnya boneka merupakan benda yang disukai berbagai usia. Itulah mengapa pilihan usahanya jatuh pada boneka. "Menggarap bisnis mainan peluangnya besar, apalagi Indonesia itu banjir mainan impor," katanya. Untuk lebih mengenalkan Poem kepada masyarakat, Putri bersama rekannya yang turut membantu menjalankan usaha Poem rajin menunjukkan eksistensi lewat pameran, bahkan pameran di luar negeri pun dijabani. Saat memulai bisnis Poem. Modal awal yang dia gunakan adalah gajinya sebagai asisten dosen. Lulusan Universitas Padjadjaran tersebut berupaya agar Poem dapat menghasilkan produk berkualitas. "Perajin flanel memang banyak tapi tidak semuanya memperhatikan kerapihan dalam pengerjaannya," ungkapnya. Poem selalu memperhatikan detail, misalnya baju tentara yang memiliki beberapa lambang. Boneka yang dihasilkan sebisa mungkin memiliki lambang yang mirip baik bentuk maupun jumlahnya. Seperti tagline Poem yaitu your detail is our focus. Produk Poem dihargai Rp35.000-Rp130.000. Pesanan datang dari berbagai daerah mulai dari Bandung, Jakarta, Balikpapan, Jambi, Surabaya, Malang, Cirebon hingga Jepang dan Jerman. Poem juga berusaha profesional dalam pengemasan. Tak hanya kotak mika sebagai wadah boneka, ada pula pigura cantik. Kain flanel dipilih Putri karena punya pilihan warna yang mirip warna asli tumbuhan maupun hewan. Usaha kerajinan flanel rentan plagiat namun Poem berupaya tetap berdiri di tengah kompetitor. Membuat boneka dari flanel butuh ketelitian dan kesabaran. "Dulu nilai kesenian saya jelek, namun kalau mau mempelajari tidak akan ada hal yang rumit," tambah Putri. Ingin Berdayakan Anak Pesantren Menurut Putri, sejauh ini Poem berhasil meraih omzet Rp3 juta-Rp7 juta per bulan, dan telah menghasilkan lebih dari 800 boneka dan produk lainnya sejak berdiri pada Januari tahun lalu. Gadis asli Sumatera Barat itu kini sedang berjuang membesarkan Poem dan membenahi manajemennya. Langkahnya dimulai dengan membuka showroom di Jl. Puyuh Dalam, Bandung. Sebelum ada showroom, Putri dan pegawainya hanya membuat boneka ketika pesanan masuk. Selain itu Putri ingin agar usaha kelak dapat memberdayakan anak-anak pesantren untuk membantu produksi. Kebetulan di sela-sela kesibukannya dia kerap memberi pelatihan keterampilan di sebuah pesantren di Bogor. "Saya lihat ada beberapa anak yang sudah mahir saat dilatih membuat boneka," katanya. Pihak pesantren juga sangat terbuka ketika Putri menawarkan diri untuk bekerjasama nantinya. Pesantren tersebut merupakan pesantren gratis yang mengandalkan donatur. Sayangnya banyak para donatur yang berniat berhenti. Hal itu memunculkan niat Putri untuk membantu ekonomi di sana. Saat ini selain boneka, Poem juga menghasilkan aneka produk lain dari kain flanel seperti bros, sarung handphone hingga hiasan mobil. Bahkan, Putri juga mulai menerima pesanan mahar pernikahan. Kali ini bukan dari flanel tapi dengan melipat uang kertas atau merangkai uang koin menjadi berbagai bentuk cantik. "Pesanan mahar perdana dari salah seorang anak pejabat, dan sukses menarik minat orang lain untuk memesannya," tambah Putri. (k60/yri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper