Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STAND UP COMEDY rasa orang Tasikmalaya

(bisnis-jabar.com)Para comic sebutan bagi mereka yang kerap melakukan stand up comedy di Kota Tasikmalaya didominasi oleh kalangan muda. Mereka berusia di atas 17 tahun dengan mayoritas status masih kuliah di perguruan tinggi.
(bisnis-jabar.com)
(bisnis-jabar.com)

(bisnis-jabar.com)Para comic sebutan bagi mereka yang kerap melakukan stand up comedy di Kota Tasikmalaya didominasi oleh kalangan muda. Mereka berusia di atas 17 tahun dengan mayoritas status masih kuliah di perguruan tinggi. Kiki, comic sekaligus admin @StandUpIndo_Tsm di twitter mengatakan, tertarik dengan sajian stand up comedy,  setelah melihat penampilan Raditya Dika, Soleh Solihun, dan lain-lain di situs youtube. "Pelaku stand up comedy di Kota Tasikmalaya masih sedikit. Sejalan dengan jumlah pelawak yang tidak begitu banyak. Saya ingin mengenalkan hiburan alternatif kepada warga di daerah,” ujar Kiki, belum lama ini. Komunitas Stand Up Comedy Tasikmalaya, kata Kiki, mulai terbentuk awal 2012, oleh beberapa orang yang suka comic lokal. Merekapun mencoba menggelar pertunjukan serupa kepada orang-orang terdekat. "Akhirnya, kami bisa menggelar open mic, ajang bagi mereka yang ingin belajar tampil sebagai stand up comedian. Setiap Jum’at malam di Kafe Liquid. Beberapa comic lokal lahir dari sini," ungkapnya. Ketua Stand Up Comedy Tasikmalaya, Robby Fashda mengatakan, mereka yang senang dengan lawak, atau mencoba belajar menjadi seorang comic bisa bergabung dengan komunitas ini. "Jangan takut, tidak ditertawakan oleh penonton, yang penting tampil percaya diri," ujar Rooby usai tampil dalam open mic di Liquid Cafe, belum lama ini. Orang Tasikmalaya, kata Robby, terkendala dengan logat bahasa. Sebagai penutur Bahasa Sunda, tentu agak susah mengikuti logat Bahasa Indonesia ala Jakarta. "Menggunakan bahasa campuran, itu untuk mengatasi masalah ini. Bukankan sesuatu yang dicampur itu akan terasa lebih enak, contoh nasi rames," ucapnya. Karakter comic di Tasik menurut Kiki dan Robby masih didominasi anak muda, sampai sekarang belum muncul para comic senior. "Mungkin mereka masih meraba-raba apa itu open mic dan stand up comedy," ujar Kiki. Lanjut Kiki, standup comedy, merupakan media yang bisa digunakan untuk menyampaikan perlawanan verbal dalam balutan humor."Karenanya tak seharusnya seorang comic tersandera dengan kelucuan, sehingga hanya tampil sebagai tukang melucu yang tak punya pesan," katanya. Para comic yang tampil malam itu memang berusia di bawah 25 tahun. Di antaranya, Ihsan Rahadian, Kiki, Robby Fashda Pangsaena. Dengan gaya pakaian kekinian, celana pencil serta kaos agak ketat, ada juga yang menggunakan kemeja kotak-kotak berhasil mengocok perut penonton. Mereka berasal dari berbagai profesi, ada yang masih menuntut ilmu di kampus, penyiar radio, hingga pengusaha muda. Potret anak muda terkini yang gaul dan ingin senantiasa eksis dengan meng-update status di facebook dan berkicau di twitter. Stand Up Comedy sebagai media hiburan baru tentu membutuhkan waktu untuk berkembang di daerah. Potret para anak muda yang sekarang giat mengenalkan dan tampil setiap pekan, menandakan kelak budaya baru ini akan lebih berkembang di masyarakat. Mau mencoba tampil melawak sendiri di depan mic, cobalah datang ke open mic yang sebentar lagi bakal menghiasi beberapa kafe di Kota Tasikmalaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper