Oleh: Gita A. Cakti JAKARTA: PT Kimia Farma Tbk berencana menambah kepemilikan saham di anak usahanya yakni PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL). Direktur Utama Kimia Farma Syamsul Arifin mengatakan perseroan berencana menambah kepemilikan saham menjadi 56% di SIL. Saat ini, kata dia, perseroan hanya menguasai 15% saham anak usahanya itu. Untuk penambahan kepemilikan saham itu dibutuhkan dana investasi sebesar Rp20 miliar yang akan menjadi penambahan penyertaan modal. Syamsul mengatakan dana itu akan bersumber dari dana kas internal perseroan. “Kami berencana meningkatkan kepemilikan saham jadi 56% di SIL. Saat ini hanya 15%, sisanya ada dimiliki oleh swasta dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Investasinya sekitar Rp20 miliar. Negosiasi sudah selesai, harga juga sudah oke. Tinggal menunggu izin [Kementerian BUMN] saja,” ujarnya, pekan lalu. Selain menambah kepemilikan saham di anak usahanya, perseroan juga sedang terus mengurus rencana pengambilalihan saham (akuisisi) PT Indofarma Tbk sesuai dengan rencana Kementerian BUMN untuk menyatukan BUMN farmasi. Pada tahun ini, Syamsul memperkirakan pendapatan perseroan bisa menembus Rp3,6 trilun naik 13,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,18 triliun dengan laba bersih yang ditargetkan sebesar Rp155 miliar – Rp160 miliar, naik 11,74%-15,34% dari Rp138,72 miliar. Sementara pada tahun didepan ditargetkan pendapatan emiten berkode saham KAEF bisa mencapai Rp4 triliun dan laba bersih menembus Rp220 miliar. Pertumbuhan itu dengan asumsi permintaan pasar yang terus meningkat. “Permintaan pasar cukup bagus. Anggaran pemerintah untuk kesehatan juga meningkat. Ini bisa jadi peluang kami untuk meningkatkan pendapatan dan laba bersih. Target-target tadi masih mengacu pada kondisi normal. Jika akuisisi dan penambahan saham ke anak usaha selesai maka kinerja usaha kami berpotensi lebih tinggi dari [target] itu,” tutupnya. (MSU)
Kimia Farma akan perbesar saham di Sinkona Indonesia Lestari
Oleh: Gita A. Cakti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

32 menit yang lalu
Goldman Sachs hingga Morgan Stanley Beri Alarm Harga Minyak

59 menit yang lalu
Antam Gold Buyers Face Losses in Early May 2025 Despite Record Highs
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
