Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isemu Mahatala Unpar bertolak ke puncak Everest

BANDUNG: Tim pendaki Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) akan melanjutkan pendakian ke puncak tertinggi dunia Mount Everest (8.848 mdpl) di Nepal.

BANDUNG: Tim pendaki Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) akan melanjutkan pendakian ke puncak tertinggi dunia Mount Everest (8.848 mdpl) di Nepal. "Pendakian ke Puncak Everest merupakan pendakian keenam dari rencana tujuh puncak dunia, diharapkan bisa tuntas hingga Mei," kata Tim Publikasi ISSEMU Mahitala, Tuti Widyastuti di Bandung, Sabtu. Tim ISSEMU yang terdiri dari Sofyan Arif Fasa, Xaverius Frans, Broery Andrew dan Janathan Ginting akan bertolak menuju Kathmandu Nepal, Minggu (27/3) dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Tim rencananya akan terbang menuju Kathmandu, Ibukota Nepal melalui Bangkok. Rencananya proses pendakian ke puncak tertinggi dunia di kawasan Asia Selatan itu akan berlangsung hingga Mei 2011. Sebelumnya, Tim ISSEMU berhasil mencapai lima puncak tertinggi dunia, yakni Cartenz Pyramid Indonesia, Kilimanjaro (Afrika) , Elbrus (Eropa), Vinson Massive (Antartika) dan Aconcagua (Amerika Selatan). Pendakian ke Everest merupakan misi pendakian kelima, sedangkan puncak terakhir yang akan didaki tim pendaki dari Bandung itu adalah Puncak Denali di Alaska. ISSEMU sebelumnya mencatat sejarah sebagai tim pendaki Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Vinson Massive. Spirit tim ISSEMU untuk menaklukan puncak Everest termotivasi oleh trio pendaki Kopasus yang berhasil mencapai puncak Everest yakni Lettu Masirin, Sertu Asmujiono dan Lettu Iwan Setiawan yang merupakan tim Indonesia pertama yang mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi itu. "Pendakian ke Everest memiliki kesulitan dan tantangan alam yang luar biasa sehingga perlu persiapan khusus termasuk aklimatisasi yang memadai," kata Widyastuti. Persiapan yang dilakukan tim ISSEMU antara lain melakukan latihan fisik, psikologis, rock climbing serta mengikuti simulasi untuk mengatasi perjalanan di kawasan yang beroksigen tipis. Latihan dan simulasi untuk mengatasi udara yang tipis tersebut dilakukan tim dengan menggunakan fasilitas TNI-AU di Lembang Kabupaten Bandung Barat. Latihan dilakukan di fasilitas Hypobaric Chamber milik Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Suyatno milik TNI AU. "Persiapan sudah maksimal, pendakian ke Everest jauh lebih menantang dan tantangan perubahan cuaca dan juga salju di sana perlu penyesuaian dan adaptasi yang cepat dari pendaki," kata juru bicara tim ISSEMU itu. Selain empat pendaki, pendakian ke puncak Everest juga dibantu tim pendukung yang akan diberangkatkan akhir April 2011.(hh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro