Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN Jabar Surplus Rp11,79 Triliun hingga Mei 2025

Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Jawa Barat hingga Mei 2025 surplus sebesar Rp11,79 triliun.
Potret Presiden Pertama RI Sukarno dalam uang lembar rupiah pecahan Rp100.000. / Bloomberg-Brent Lewin
Potret Presiden Pertama RI Sukarno dalam uang lembar rupiah pecahan Rp100.000. / Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, BANDUNG - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Jawa Barat hingga Mei 2025 surplus sebesar Rp11,79 triliun.

Tercatat kinerja fiskal di Jawa Barat hingga 31 Mei 2025 berhasil meraup total pendapatan APBN sebesar Rp56,16 triliun atau 34,63% dari target, sedangkan belanja negara regional Jawa Barat sebesar Rp44,37 triliun atau 37,59% dari pagu.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I (Kanwil DJP Jabar I) Kurniawan Nizar menyampaikan pendapatan negara secara akumulatif tumbuh sebesar 2,87% year on year (yoy).

"Realisasi penerimaan perpajakan tumbuh sebesar 2,50% (yoy). Pertumbuhan dikontribusi oleh penerimaan Pajak Dalam Negeri dan Pajak lainnya. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terkontraksi sebesar 34,14%," paparnya saat konferensi pers di Ruang Sidang Gedung Keuangan Negara Bandung, Selasa (1/7/2025).

Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat (DJBC Jabar) Finari Manan mengatakan bea masuk terkontraksi 40,90%.

"Hal ini dipengaruhi oleh tidak adanya importasi PT Bulog, importasi PT ADM dan PT TAM (otomotif) mendapat fasilitas FTA, serta penurunan BM dari PLB PT Inchcape (d/h PT Mercedes Benz) karena penurunan penjualan secara nasional," katanya.

Sedangkan menurut Fahma Sari Fatma selaku Kepala Kanwil Direktorat Perbendaharaan Jawa Barat (DJPb Jabar) menambahkan Belanja K/L sampai dengan 31 Mei 2025 terealisasi sebesar Rp13,05 triliun atau 31,93% dari pagu. Kinerja belanja K/L ini lebih lambat dibanding tahun lalu.

"Perlambatan terjadi pada belanja barang dan belanja modal masing-masing sebesar 56,40% dan 62,76%. TKD telah terealisasi sebesar Rp31,33 triliun atau 40,58% dari pagu 2025, tumbuh sebesar 4,92% (yoy) terutama pada Dana Bagi Hasil, Insentif Fiskal, dan Dana Desa," jelasnya.

Kendati demikian, untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan di Jawa Barat, Pemerintah menyalurkan kredit UMi untuk periode 1 Januari hingga 31 Mei 2025 sebanyak Rp349,09 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 72.310 debitur.

Sementara realisasi penyaluran KUR periode 1 Januari - 31 Mei 2025 sebanyak Rp11,55 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 217.870 debitur.

Di tengah lingkungan global yang bergejolak, ekonomi Jawa Barat akan terus dikelola secara hati-hati namun ekspansif sebagai instrumen countercyclical dengan belanja negara yang dioptimalkan peranannya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung program prioritas pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta memperkuat fondasi ekonomi nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper