Bisnis.com, CIREBON - Kementerian Sosial memastikan eks pekerja tambang akan tetap mendapatkan pekerjaan pascapenutupan tambang batu Gunung Kuda Kabupaten Cirebon yang menelan korban hingga 21 orang tewas.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan pemerintah pusat saat ini sedang menyusun berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai solusi jangka panjang pascapenutupan tambang.
Ia pun menegaskan, kalau para eks penambang tidak akan dibiarkan tanpa penghidupan.
“Kita pastikan tidak ada yang akan ditinggalkan. Negara hadir dan bertanggung jawab atas pemulihan sosial dan ekonomi warga, terutama para mantan pekerja tambang yang terdampak langsung,” ujar Agus Jabo dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Cirebon, Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, berbagai program lintas kementerian sedang diformulasikan oleh pemerintah, termasuk oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat bawah.
Program-program tersebut, kata Agus, meliputi penguatan koperasi desa, pembangunan rumah rakyat, dan pengembangan sektor pertanian serta peternakan berbasis komunitas.
Baca Juga
“Program-program ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi kita rancang untuk menjadi solusi berkelanjutan. Kita ingin masyarakat tidak hanya diberi bantuan sosial, tetapi diberikan alat untuk bangkit dan mandiri,” ucapnya.
Penutupan tambang batu Gunung Kuda dilakukan setelah terjadi longsor yang menewaskan 21 orang pekerja pada awal Mei lalu. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.
Agus menegaskan, keselamatan warga menjadi prioritas utama pemerintah. Meski keputusan penutupan tambang berdampak pada hilangnya pekerjaan, namun pemerintah berkomitmen untuk menyediakan alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.
“Kita harus belajar dari tragedi ini. Tidak boleh ada lagi warga yang menggadaikan nyawa demi sesuap nasi. Negara wajib mencarikan jalan keluar,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa langkah penanganan pascatragedi dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pihak lainnya. Bantuan sosial dan trauma healing telah diberikan kepada keluarga korban dan warga terdampak.
“Pak Bupati Cirebon punya otoritas untuk mengevaluasi lebih lanjut tata kelola wilayah pascatambang. Pemerintah pusat siap mendukung penuh, baik dari sisi pendanaan maupun teknis pelaksanaan,” tambah Agus.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan para eks pekerja tambang di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon akan tetap mendapatkan pekerjaan setelah aktivitas penambangan dihentikan.
Menurut Gubernur, langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah mendata secara rinci jumlah tenaga kerja yang terdampak dari penutupan tambang tersebut. "Yang pertama, kita identifikasi dulu berapa orang yang sebelumnya bekerja di sana," ujarnya.
Ia menekankan setiap dampak ekonomi pasti bisa diatasi jika siklus pembangunan terus berjalan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan skema alih pekerjaan melalui berbagai proyek pembangunan yang dibiayai oleh anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), seperti pembangunan sekolah, jalan, dan irigasi.
"Kalau siklusnya jalan, APBD jalan. Kita bangun sekolah, irigasi, jalan, itu kan banyak menyerap tenaga kerja kasar. Misalnya yang tadinya kerja sebagai pemecah batu bisa bekerja di proyek-proyek pembangunan pemerintah," jelas Dedi.
Gubernur juga menyampaikan, proyek tambang memang akan dihentikan, namun pemerintah sudah mempersiapkan berbagai proyek lain sebagai penyangga ekonomi daerah.
Bahkan, anggaran Dinas Pendidikan yang hampir mencapai Rp700 miliar juga diarahkan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga terdampak hingga jenjang SMA. "Untuk bantuan pendidikan, itu kita pastikan sampai ke anak-anak mereka. Kita tidak ingin ada yang putus sekolah karena orang tuanya kehilangan pekerjaan," tegasnya.