Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Longsor Tambang Gunung Kuda, Cirebon: 11 Korban Masih Dalam Pencarian

Sebanyak 11 korban bencana longsor di lokasi tambang galian C, Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, masih dalam pencarian, sedangkan 14 orang meninggal dunia.
Petugas dari berbagai satuan masih melakukan pencarian korban bencana longsor di lokasi penambangan galian C, kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat/Dok.
Petugas dari berbagai satuan masih melakukan pencarian korban bencana longsor di lokasi penambangan galian C, kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat/Dok.

Bisnis.com, CIREBON — Proses pencarian korban bencana longsor di lokasi penambangan galian C, kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, masih terus dilakukan. 

Hingga Sabtu (31/5/2025), sebanyak 11 orang dilaporkan masih tertimbun material longsor, sedangkan 14 korban lainnya telah dinyatakan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, data awal yang diterima pada hari kejadian, Jumat (30/5/2025), menyebutkan delapan orang korban hilang. Namun, informasi terkini dari masyarakat dan keluarga korban menambah jumlah tersebut menjadi 11 orang.

“Awalnya memang delapan orang dilaporkan tertimbun, tapi kemudian ada laporan tambahan dari warga ke BPBD. Ternyata ada tiga orang lagi yang belum kembali ke rumah dan diketahui terakhir berada di lokasi tambang,” jelas Hendra, Sabtu (31/5/2025).

Sebagian dari korban yang masih dicari diketahui merupakan pekerja tambang. Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan seluruh korban terkait langsung dengan aktivitas pertambangan. Saat ini fokus utama adalah pencarian dan evakuasi.

Tim gabungan yang terdiri dari personel kepolisian, Basarnas, BPBD, dan relawan setempat terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang masih tertimbun. Operasi ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari sejak peristiwa terjadi.

“Kami masih memverifikasi status para korban. Dari 11 orang itu, tujuh telah dipastikan sebagai pekerja tambang, sedangkan empat lainnya masih dalam tahap penelusuran identitas dan keterlibatannya di lokasi,” kata Hendra.

Penyelidikan terhadap penyebab kejadian pun tengah berlangsung. Berdasarkan temuan awal, longsor ini tidak disebabkan oleh faktor alam seperti gempa bumi atau curah hujan tinggi. 

Sebaliknya, indikasi sementara mengarah pada praktik pertambangan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan kerja.

“Dugaan sementara mengarah pada kelalaian dalam kegiatan tambang. Saat kejadian, proses pengangkutan material sedang berlangsung. Terdapat tujuh truk pengangkut dan tiga unit ekskavator yang tertimbun,” ungkap Hendra.

Polda Jawa Barat telah memeriksa enam orang saksi dalam penyelidikan awal. Mereka adalah pengelola tambang yang terafiliasi dengan Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariyah, dua petugas lapangan, seorang sopir truk, dan seorang pembeli material batu dari lokasi tersebut.

Hendra menegaskan, seluruh temuan akan diproses secara hukum jika ditemukan adanya pelanggaran. Kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan tambahan untuk mengungkap apakah ada unsur pidana dalam insiden ini.

“Kami tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga pada penegakan hukum. Jika ada kelalaian atau pelanggaran, tentu akan ditindaklanjuti,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper